17 Juni 2024 2:38 pm

Pro-Kontra Menulis Konten Blog/Artikel dengan AI

Pro-Kontra Menulis Konten Blog/Artikel dengan AI
Kehadiran artificial intelligence (AI) telah mendorong perubahan drastis dalam dunia digital, termasuk kreasi konten. Sekarang, Anda bisa menggunakan AI untuk membuat konten dengan cepat, tidak perlu menggunakan tenaga manusia.
Kreasi konten yang dimaksud juga mencakup dalam pembuatan artikel atau blog post. AI telah membuat perubahan besar dalam pembuatan artikel atau blog post. Sekarang, ada banyak pilihan AI writing tools yang tersedia untuk dipilih.
AI tools semacam ini bertujuan untuk mengembangkan proses penulisan. Ada banyak manfaat dan keuntungan yang ditawarkan AI, khususnya soal kecepatan penulisan. AI bisa membuat artikel utuh hanya dalam hitungan detik.
AI writing tools yang tersedia sekarang juga berbeda-beda. Ada yang bisa membuat artikel secara utuh, mulai dari awal seperti penentuan judul. Ada pula yang digunakan untuk membantu proses penulisan manusia, ibarat proses brainstorming untuk mencari ide.
Meski begitu, di balik sejumlah keunggulan dan kemajuan yang ditawarkan, AI sebagai writing tools juga memiliki sejumlah kekurangan. Bahkan sampai saat ini kekurangannya cukup mayor, karena itulah tenaga manusia dalam menulis konten masih belum tergantikan.
Artikel ini akan menyorot sejumlah keuntungan dan kerugian dalam penulisan konten menggunakan AI. Apa saja? Yuk cek pro-kontra menulis konten blog dengan AI.

Pro dalam Penggunaan AI Writing Tool


Ilustrasi manusia menggunakan bantuan AI untuk menulis artikel
Gambar: squarespace
Ilustrasi manusia menggunakan bantuan AI untuk menulis artikel Gambar: squarespace

AI writing tool alias alat menulis dengan bantuan kecerdasan buatan sekarang sudah sangat canggih. Anda bisa menulis berbagai hal, mulai dari caption media sosial, blog, artikel, email, dan banyak jenis tulisan lain dengan AI. Berikut beberapa argumen yang mendukung penggunaan AI writing tool.

1. Kecepatan


Satu keunggulan utama yang ditawarkan AI dalam penulisan artikel adalah kecepatan. Seorang penulis biasanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit untuk menulis satu artikel berisi 500 kata. AI bisa melakukan hal yang sama hanya dalam 3 menit, bahkan bisa lebih cepat.
AI bukan manusia, jadi tidak ada gangguan-gangguan semacam writer's block, deadline, tidak butuh istirahat, dan tidak butuh tidur. Efisiensi yang ditawarkan AI memang jauh lebih tinggi dari manusia.

2. Kualitas Data (Data Driven)


Selain kecepatan, AI juga unggul dalam penyajian data. AI writing tools umumnya terkoneksi dengan internet, jadi ada ratusan juta data yang bisa diakses dengan cepat.
AI dapat menganalisis data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi tren dan pola, lalu membantu penulis menghasilkan konten yang sesuai dengan kebutuhan pembaca. Keunggulan data ini membuat AI bisa membuat konten atau artikel yang lebih menarik dan relevan.
Ilustrasi AI 
Gambar: webdesignerdepot
Ilustrasi AI Gambar: webdesignerdepot

3. Gaya Tulisan


Umumnya, seorang penulis hanya memiliki satu gaya menulis yang menjadi ciri khasnya. Gaya menulis inilah yang jadi keunggulan manusia, yaitu sentuhan unik yang mungkin tidak bisa disamai oleh robot.
Nah AI sedikit berbeda. AI bisa menulis satu topik artikel dengan berbagai gaya, sesuai dengan kebutuhan blog Anda. Sifat adaptif AI ini menguntungkan kreator yang ingin bereksperimen, mencari gaya tulisan yang paling cocok dengan audiens mereka.

4. Koreksi Grammar dan Spelling


Jika Anda terbiasa menulis artikel dengan bahasa Indonesia dan tertarik belajar menulis artikel dalam bahasa Inggris, AI bisa jadi alat bantu yang sangat baik. Sebagian besar AI writing tools sekarang bisa mendeteksi kesalahan grammar dan kesalahan spelling.
Bahkan, biasanya AI tersebut juga menawarkan saran dan koreksi kesalahan secara langsung (real-time). Alhasil, konten tersebut dipastikan bebas dari kesalahan dan terlihat telah ditulis secara profesional.
Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang bahasa utamanya bukanlah bahasa Inggris, juga bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan berbahasa asing.
Ilustrasi AI mengerjakan tugas manusia
Gambar: scribbr
Ilustrasi AI mengerjakan tugas manusia Gambar: scribbr

5. Deteksi plagiarisme


Tahukah Anda, bahwa saat ini Google sangat ketat mendeteksi konten-konten plagiarisme. Artikel atau blog post yang dideteksi plagiat kemungkinan tidak akan dimunculkan Google di laman pencarian mereka. Jadi, ranking website juga bisa terdampak.
Nah, AI menawarkan solusi untuk permasalahan tersebut. Seperti yang dijelaskan di atas, AI writing tools umumnya terhubung dengan internet. Jadi, ketika AI tersebut menulis artikel, biasanya ia sekaligus mendeteksi tulisan-tulisan sejenis di blog lain dan berupaya tidak menirunya 100%, menghindari plagiarisme.

Kontra dalam Penggunaan AI Writing Tool


Ilustrasi manusia vs AI
Gambar: fairobserver
Ilustrasi manusia vs AI Gambar: fairobserver

Meski menawarkan banyak keunggulan, AI writing tools juga membawa risiko. Perlu diingat, sebaik-baiknya AI, sampai saat ini AI belum bisa menyamai kecerdasan manusia, apalagi menggantikannya. Berikut beberapa argumen yang menolak penggunaan AI dalam penulisan konten:

1. Kreativitas Minim


Menulis satu artikel dengan AI writing tools memang sangat cepat, bahkan saking canggihnya, data yang disajikan bisa saja benar. Namun, hingga kini, AI masih belum bisa mengungguli manusia dalam hal kreativitas dan orisinalitas.
Perlu Anda tahu, ketika menulis satu artikel, AI mengandalkan sumber-sumber informasi dan data yang sudah tersedia di internet. Jadi, tidak ada ide yang benar-benar baru dari AI, tidak ada ide unik, hanya penulisan ulang dari informasi yang telah tersedia di internet.
Karena itulah kreativitas AI cenderung minim. Jika tulisan di blog atau artikel Anda mengutamakan sentuhan kreativitas, ada baiknya Anda lebih memilih menggunakan tenaga manusia, bukan tenaga komputer.

2. Kurang Paham Konteks


Hal penting lain yang jadi kekurangan AI adalah pemahaman terhadap konteks. Memang sekarang AI sudah sangat canggih untuk memahami artikel macam apa yang Anda inginkan dengan menulis input-input tertentu, misal Judul dan subjudul. Namun, tetap saja AI bisa membuat kesalahan.
AI masih sangat berisiko salah tafsir, jadi menghasilkan konten yang tidak akurat atau tidak pantas. Jika Anda tidak melakukan kroscek ulang untuk artikel tersebut, bisa jadi kredibilitas Anda rusak, juga bisa muncul kesalahpahaman untuk topik-topik sensitif.
Ilustrasi manusia menulis artikel
Gambar: webstruxure
Ilustrasi manusia menulis artikel Gambar: webstruxure

3. Tidak Punya Emosi


AI adalah kecerdasan buatan yang tidak punya emosi. Padahal, suatu karya akan menarik jika mengandung emosi di dalamnya, termasuk artikel atau tulisan-tulisan lain.
Artikel atau konten yang diproduksi AI tidak memiliki sentuhan personal. Tidak ada suara tulen dari si penulis yang dihadirkan ke dalam tulisannya.
Alhasil, tidak ada kedalaman emosional dalam artikel yang ditulis oleh AI. Bahkan, jika Anda benar-benar mengamatinya, Anda pasti bisa membedakan artikel tulisan AI dan tulisan manusia. Tulisan AI biasanya cenderung terasa robotik.

4. Mahal


Hal lain yang perlu jadi pertimbangan Anda, AI writing tools saat ini masih sangat mahal. Langganan per bulan atau per tahun bisa menyamai biaya gaji penulis artikel, bahkan bisa lebih mahal jika AI tersebut menawarkan fitur-fitur yang lebih canggih.
Nah jika Anda baru mulai membangun website dengan bujet terbatas, menggunakan AI writing tools sangat berisiko. Bujet Anda bisa membengkak, belum lagi hasil tulisannya masih harus dikoreksi ulang karena berisiko salah.

5. Masalah Etis


Menulis artikel dengan AI juga menimbulkan kegelisahan yang sama dengan membuat gambar atau artwork alias karya seni digital dengan AI. Ada masalah etis yang perlu dipertimbangkan, tidak hanya memikirkan hasil akhir.
Di dunia seni, membuat gambar AI untuk keperluan komersial seringkali dikritik keras. Argumennya: Jika ada tenaga manusia yang jauh lebih baik, kenapa harus menggunakan AI, bukankah itu tidak etis?
Nah prinsip yang sama juga berlaku di dunia penulisan. Menggunakan AI untuk menulis artikel menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etis, termasuk soal transparansi. Pembaca harus tahu bahwa artikel yang mereka baca ditulis oleh komputer.
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari