13 Mei 2024 11:28 am

6 Cara Promosi Channel YouTube (Plus 5 Elemen yang Harus Dilengkapi)

6 Cara Promosi Channel YouTube (Plus 5 Elemen yang Harus Dilengkapi)
YouTube mengalami evolusi yang cukup menarik dalam satu dekade terakhir. Sekarang siapa saja bisa membuat channel YouTube dan mengenalkannya ke banyak orang. Profesi YouTuber tidak lagi terkesan eksklusif.
Bahkan, sekarang bisnis dan entrepreneur juga menggunakan YouTube untuk menunjukkan pekerjaan mereka. Anda bisa dengan mudah menjumpai video company profile dari suatu brand menengah-besar di YouTube.
Anda juga bisa membuat channel YouTube sendiri, mulai dari hal kecil. Faktanya, konten pasti menemukan audiensnya. Video yang Anda buat dan upload di YouTube pasti menemukan viewers alias penonton.
Coba mulai dari hal-hal sederhana, seperti membuat video tentang hobi Anda. Katakanlah Anda hobi modifikasi motor. Coba rekam perkembangan modifikasi motor Anda, bicara apa adanya di dalam video.
Jika merasa tidak percaya diri, Anda tidak harus menunjukkan wajah di dalam video. Cukup ambil gambar yang relevan, ditambah penjelasan verbal dari Anda langsung di dalam video tersebut, jadi relevan.
Data pada akhir 2023 lalu mengatakan bahwa ada sekitar 139 juta pengguna aktif YouTube di Indonesia. Menemukan penonton seharusnya sangat mudah, apalagi jika konten Anda relevan.
Nah sama seperti produk digital lainnya, channel YouTube juga harus dipromosikan. Ada banyak strategi yang bisa diterapkan agar channel YouTube Anda lebih menonjol dari yang lain.
Channel YouTube yang dipromosikan dengan baik tidak hanya mengundang lebih banyak views dan subscriber, tetapi juga penting untuk menjalin hubungan dengan penonton. Berikut beberapa tips promosi channel YouTube dengan efektif.

1. Memahami algoritma YouTube


Insight subscriber YouTube
Gambar: Unsplash
Insight subscriber YouTube Gambar: Unsplash

Algoritma YouTube adalah rumus dasar pertama yang harus dipelajari oleh YouTuber. Memang algoritma terus berubah. Pengguna juga tidak benar-benar memahami algoritma yang sedang diterapkan, hanya bisa menebak-nebak.
Meski begitu, data dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa algoritma YouTube umumnya mengantar penonton untuk menemukan video-video yang paling mereka suka dan yang bisa membuat mereka tertarik berinteraksi.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti video-video yang ditonton sebelumnya, interaksi (like, share, comment), dan konten video yang mirip. Algoritma YouTube juga memperhitungkan watch time, yaitu hitungan berapa lama penonton bertahan menyaksikan satu video.
Nah, dengan sedikit memahami algoritma YouTube, mau tak mau Anda akan memproduksi dan mengedit video berdasarkan panduan algoritma tersebut. Harapannya, video Anda lebih mudah ditemukan di laman pencarian, atau bahkan bisa muncul di home page.

2. Konten yang berkualitas


Ilustrasi perencanaan konten YouTube
Gambar: Pexels
Ilustrasi perencanaan konten YouTube Gambar: Pexels

Content is king, satu kalimat yang terus dipegang dan diterapkan oleh kreator. Sebaik-baiknya kemasan video Anda, misalnya dengan editing level top, pencahayaan level industri, dan peralatan audio mumpuni, tetap saja yang lebih penting adalah isi kontennya.
Anda mungkin pernah menjumpai langsung video YouTube dengan kualitas gambar seadanya, proses pengambilan gambar yang buruk, dan audio yang penuh noise, tapi tetap saja viewers yang didapatkan bisa mencapai jutaan.
Fenomena ini membuktikan bahwa konten tetaplah yang paling utama, tetap paling penting. Entah konten tersebut bermaksud memberikan edukasi, inspirasi, atau sekadang hiburan.
Konten yang berkualitas juga harus relevan dengan ketertarikan audiens. Sebaik-baiknya video adalah yang bisa memancing interaksi organic. Artinya, penonton tertarik untuk memberikan komentar, seperti membagikan pengalaman mereka atau semacamnya.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa mengabaikan faktor teknis seperti video dan audio. Anda bisa mulai dengan peralatan seadanya, tetap mengutamakan konten. Lalu, seiring waktu, lakukan upgrade peralatan agar kualitas video Anda jadi lebih baik.

3. Interaksi dengan audiens


Ilustrasi YouTube
Gambar: Unsplash
Ilustrasi YouTube Gambar: Unsplash

Di era digital marketing sekarang, engagement tidak kalah penting dari views. Konten yang mendapatkan banyak views belum tentu otomatis menguntungkan. Sekarang, engagement bisa lebih penting.
Engagement atau interaksi membuktikan bahwa konten Anda menarik dan relevan dengan banyak orang. Mereka yang menonton video tersebut mungkin merasakan hal yang sama atau mendapati masalah yang sama.
Anda juga boleh lebih aktif berinteraksi. Misalnya, maksimalkan YouTube Community Tab. Anda bisa mengunggah postingan behind-the-scene, membuat polling, update, dan lain sebagainya.
Selain itu, dengarkan juga pendapat dan feedback dari penonton. Mereka biasanya meninggalkan komen untuk memberikan pendapat. Sebisa mungkin, balas komentar yang memang positif untuk channel Anda. Interaksi semacam ini menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat penonton dan mau berinteraksi dengan mereka.
Selain itu, coba buat video yang memang mengundang interaksi, seperti video Q&A atau video berdasarkan rekomendasi penonton.

4. Promosi di media sosial lain


Jika sudah memiliki channel YouTube, tidak ada salahnya Anda membuat akun media sosial lain untuk channel tersebut. Misalnya, buat akun yang sama di Instagram, TikTok, Facebook, dan platform yang lain.
Selanjutnya, gunakan saluran-saluran media sosial tersebut untuk mempromosikan video YouTube Anda. Fakta menunjukkan bahwa setiap platform media sosial memiliki pengguna unik tersendiri.
Format konten yang populer di media sosial juga berbeda-beda. Misalnya di TikTok, Anda bisa memaksimalkan upload video-video pendek yang mengundang interaksi.

5. Opsi promosi berbayar


Contoh cara kerja YouTube Ads
Gambar: Google
Contoh cara kerja YouTube Ads Gambar: Google

Jika memang ingin serius menggarap channel YouTube, akan lebih baik jika Anda menyiapkan bujet promosi. Sebab, ada beberapa opsi promosi berbayar yang bisa Anda coba.
Salah satunya adalah Google Ads for Youtube, atau yang biasa disebut YouTube Ads. Ada beberapa format yang bisa Anda gunakan, termasuk skippable dan non-skippable video ads, ada pula opsi bumper ads dan overlay ads. Setiap format memiliki keunggulannya masing-masing.
Misalnya, skippable video ads jadi yang paling mudah ditemui, biasanya video iklan muncul di awal, di tengah-tengah, atau di akhir video. Durasi video iklan bisa mencapai 15 detik, tapi penonton bisa melakukan skip iklan setelah lima detik berjalan.

Ada pula non-skippable video ads, format iklan yang tidak bisa di-skip. Jadi, penonton harus menonton video iklan sampai habis. Biasanya format ini memiliki harga lebih tinggi.

6. Maksimalkan SEO


Insight channel YouTube
Gambar: Unsplash
Insight channel YouTube Gambar: Unsplash

Selanjutnya, Anda juga harus memastikan bahwa konten YouTube Anda sudah sesuai dengan panduan-panduan SEO. Jadi, video Anda bisa lebih mudah ditemukan penonton secara organik, tidak harus terus melalui iklan.
Ada banyak cara untuk membuat konten YouTube Anda lebih ramah SEO. Namun, paling tidak ada lima elemen yang harus dilengkapi di sebuah video untuk meningkatkan visibilitasnya secara SEO, di antaranya:
Judul video. Sebisa mungkin buat judul video Anda sesuai dengan panduan SEO. Judul harus menarik, tapi juga harus lengkap. Bayangkan kata kunci yang bakal diketik pengguna di kolom pencarian, kira-kira judul video sebaiknya mengandung kata kunci tersebut.
Tag video. Sama seperti media sosial lain, video YouTube juga memiliki tag yang relevan. Tag bisa memudahkan kategorisasi konten video Anda. Selain itu, tag juga bisa membuat konten Anda lebih mudah ditemukan oleh pengguna.
Deskripsi video. Faktanya, deskripsi video juga sangat penting dan harus dilengkapi, jangan sampai dibiarkan kosong. Deskripsi video bisa mengandung kata kunci yang relevan dengan pencarian penonton. Tambahkan pula link ke media sosial Anda yang lain di kolom deskripsi.
Thumbnail video. Rasanya sudah menjadi rahasia umum bahwa thumbnail video adalah hal pertama yang diperhatikan penonton sebelum mengklik video Anda. Buat thumbnail yang menarik, sedikit bombastis tidak masalah, asal penonton bisa mengira-ngira isi video tersebut.
Transkrip atau caption. Setelahnya, elemen lain yang tidak bisa dianggap remeh adalah caption atau transkrip. Anda bisa menambahkan transkrip langsung untuk setiap video. Jadi, video Anda akan lebih ramah untuk pengguna secara luas, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari