26 April 2024 11:39 am

5 KPI untuk Mengukur Influencer Marketing Campaign

5 KPI untuk Mengukur Influencer Marketing Campaign
Influencer marketing adalah salah satu bentuk social media marketing, yaitu ketika brand melakukan endorsement atau product placement terhadap individu, kelompok, atau akun yang populer di media sosial tertentu.
Kemunculan influencer memang sudah diprediksi sebagai dampak positif dari pesatnya perkembangan media sosial. Ada beberapa individu yang bisa memaksimalkan kesempatan tersebut untuk mendongkrak popularitasnya.
Kehadiran dan perkembangan influencer, juga biasa disebut key opinion leader (KOL) memang jadi fenomena menarik, tapi hal itu akan dibahas di lain waktu. Di artikel ini, Anda bisa memahami pentingnya mengukur performa influencer tersebut dalam menjalankan marketing campaign.
Sekarang, banyak brand yang menggunakan influencer untuk mempromosikan berbagai hal. Influencer marketing adalah salah satu cara paling efisien untuk terhubung lebih dekat dengan audiens dan pelanggan brand tersebut.
Memilih influencer yang tepat juga bisa jadi kasus menarik. Tidak selalu influencer dengan jumlah followers lebih tinggi bakal lebih baik atau lebih efektif menjalankan kampanye pemasaran. Terkadang, influencer dengan followers ribuan lebih efektif daripada ratusan ribu.
Nah, sejatinya influencer marketing adalah bagian dari digital marketing, jadi Anda harus tahu cara mengukur keberhasilan suatu marketing campaign yang dijalankan.
Pengukuran keberhasilan ini bisa dilakukan lewat key performance indicator (KPI). Ada beberapa KPI penting untuk menilai bahwa marketing campaign yang dijalankan influencer terbilang sukses. Apa saja?

1. Traffic


Ilustrasi traffic website
Gambar: webstar.ug
Ilustrasi traffic website Gambar: webstar.ug

Traffic masih menjadi metrik terpenting dalam digital marketing campaign. Traffic menunjukkan angka banyaknya orang atau audiens yang menonton (views) konten Anda di media sosial, website, blog post, dan semacamnya.
Mengukur traffic bisa membantu Anda mencari tahu jangkauan suatu konten pemasaran. Anda juga bisa membaca adanya masalah atau kekurangan dengan melihat traffic.
Katakanlah Anda bekerja sama dengan influencer untuk mengarahkan audiens ke website atau landing page bisnis Anda. Nah Anda bisa melihat ada atau tidaknya kenaikan jumlah pengunjung sejak kerja sama tersebut dimulai.
Berikut beberapa metrik untuk mengukur traffic:
  • New visitors
  • Total sessions
  • Referral sources
  • Total page views
  • Time on site

2. Engagement


Ilustrasi social media engagement
Gambar: hubspot.net
Ilustrasi social media engagement Gambar: hubspot.net

Sekitar satu atau dua tahun terakhir ada sedikit pergeseran di dunia digital marketing. Banyak yang menilai bahwa engagement lebih penting daripada traffic semacam page views atau total views.
Katakanlah ada satu konten video marketing yang diupload di Instagram yang tidak mendapatkan views terlalu banyak. Namun, ternyata video tersebut lebih banyak mengundang engagement, kolom komentar mencapai ribuan, ketertarikan audiens pun terlihat tinggi.
Engagement bisa menunjukkan tingkat penerimaan konten tersebut oleh audiens. Engagement juga bisa menunjukkan bahwa konten Anda relevan, juga bisa untuk mengukur loyalitas pelanggan.
Berikut beberapa hal yang bisa diukur untuk melihat engagement audiens Anda:
  • Likes
  • Reactions
  • Shares
  • Comments
  • Clicks
  • Votes
  • Pins
  • Video views

Rumusnya, pilih salah satu angka interaksi di atas (likes atau shares atau lainnya), dibagi dengan jumlah followers, lalu dikalikan 100.

3. Conversions


Ilustrasi website conversion
Gambar: vecteezy.com
Ilustrasi website conversion Gambar: vecteezy.com

Jika tujuan pemasaran Anda adalah penjualan produk atau pemesanan layanan maka mau tak mau conversion alias konversi adalah satu hal yang harus diukur dengan baik. Conversions juga jadi salah satu KPI untuk mengukur tingkat keberhasilan influencer marketing.
Cara termudah melakukan pengukuran ini adalah dengan membuat perbandingan. Bandingkan angka penjualan sebelum, setelah, dan sesudah campaign berjalan. Bandingkan perbedaannya dan cari tahu hal-hal yang menonjol.
Jika mau, Anda juga bisa menambahkan link khusus untuk mengukur suatu campaign. Jadi, setiap kunjungan atau konversi yang berasal dari influencer tersebut akan dihitung berbeda dari kunjungan organik.
Link tracking semacam ini sudah jadi strategi umum dalam dunia digital marketing. Anda bisa menggunakan affiliate link, UTM, atau landing page khusus. Dengan demikian, Anda bisa memilah pengunjung atau pelanggan berdasarkan customer journey mereka, entah organic, direct, atau dari media sosial.

4. Brand Awareness


Ilustrasi membangun brand awareness
Gambar: desantisbreindel.com
Ilustrasi membangun brand awareness Gambar: desantisbreindel.com

Perbedaan utama influencer marketing dengan strategi digital marketing lain ada pada brand awareness. Setiap influencer memiliki followers yang unik, sesuai dengan konten-konten mereka. Jadi, Anda bisa mendapatkan ceruk audiens baru yang sangat luas dan unik.
Bahkan biasanya audiens mereka belum pernah mendengar keberadaan brand atau bisnis Anda sebelumnya. Artinya, ketika bekerja sama dengan influencer tertentu, ada kemungkinan visibilitas brand Anda meningkat.
Di era sekarang, penonton lebih menyukai konten yang otentik dan jujur, tidak terlalu dibuat-buat. Karena itulah brand harus transparan, harus menonjolkan nilai-nilai positif. Nah, kesamaan nila-nilai dengan audiens bisa membuat mereka tertarik.
Mengukur brand awareness bisa dilakukan dengan tracking, yaitu mencari angka audiens yang sudah dijangkau lewat campaign tersebut. Misalnya, Anda bisa melihat impresi postingan blog, media sosial, dan konten-konten lain.
Bandingkan konten yang termasuk dalam bagian influencer marketing campaign dan yang tidak. Jika ada perbedaan dan hasilnya lebih baik, kemungkinan brand awareness Anda meningkat.

5. Return on Investment (ROI)


Ilustrasi return on investment (ROI)
Gambar: findlaw.com
Ilustrasi return on investment (ROI) Gambar: findlaw.com

Return on Investment alias ROI juga jadi KPI yang sangat penting untuk mengukur suatu campaign. ROI berhubungan langsung dengan profitability, metrik yang menunjukkan bahwa campaign Anda berhasil dan menghasilkan untung/profit.
Cara mengukurnya sederhana, campaign yang berhasil seharusnya menunjukkan ROI positif, yaitu bahwa pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Pengeluaran dalam hal ini termasuk biaya pembayaran influencer dan pengeluaran lain-lain yang terkait.
Jika tujuan pemasaran Anda adalah untuk meningkatkan penjualan, gunakan KPI yang terkait dengan konversi untuk membantu Anda menghitung jumlah pasti pendapatan yang dihasilkan dari campaign tersebut.

Menggunakan Tools untuk Mengukur Influencer Marketing Campaign


Nah 5 KPI di atas adalah cara untuk mengukur keberhasilan strategi pemasaran Anda. Namun, perlu diingat bahwa mungkin tidak ada satu strategi yang menghasilkan semua hal sekaligus. Strategi yang dibutuhkan untuk meningkatkan sales mungkin berbeda dengan strategi untuk mendorong brand awareness.
Jadi, ketika ingin bekerja sama dengan influencer, mula-mula Anda harus menentukan target yang ingin dicapai. Misalnya jika tujuan Anda adalah meningkatkan sales maka yang harus menjadi tolok ukur keberhasilan adalah angka konversi, bukan angka engagement.
Tujuan yang berbeda juga bakal diterjemahkan dalam strategi, konten, dan channel yang berbeda pula. Anda juga harus memilih platform yang sesuai dengan tujuan tersebut. Meningkatkan brand awareness mungkin lebih bagus di Instagram, tapi mendorong sales bisa lebih baik di TikTok. Menentukan pilihan influencer dan media sosial yang tepat juga tidak kalah penting.
Setelahnya, sama seperti digital marketing campaign yang lain, Anda harus menggunakan link khusus atau menambahkan UTM untuk mengukur performa campaign tersebut. Tools seperti Google Analytics juga bakal sangat membantu membaca jalannya campaign. Anda mungkin mendapatkan banyak insight baru untuk menjalankan strategi berikutnya.
Satu hal yang perlu Anda ingat, memilih influencer yang tepat juga tricky. Angka followers yang lebih tinggi tidak selalu berarti influencer tersebut lebih baik. Bahkan, kini keberadaan nano-influencer dan micro-influencer juga dianggap efektif. Brand besar dan brand kecil sampai UMKM bisa menggunakan jasa influencer.
Kuncinya adalah menentukan target yang ingin Anda capai, memilih platform media sosial yang tepat, dan bekerja sama dengan influencer yang sesuai dengan bisnis dan pesan yang ingin Anda sampaikan.
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari