Digitalisasi mungkin jadi salah satu istilah yang sering Anda dengar akhir-akhir ini. Sejak pengguna internet meluas, sekarang segalanya jadi serba digital, contoh yang paling mudah adalah toko online.
Toko online bisa disebut sebagai contoh digitalisasi yang paling umum ditemui. Para penjual yang dahulu terbatas lokasi dan distribusi kini bisa melewati batasan tersebut. Sekarang, Anda bisa membeli produk dari mana pun.
Nah yang tidak kalah menarik, selain toko online, digitalisasi juga bisa berdampak positif terhadap Anda yang bergerak di bidang profesional. Memang Anda tidak punya produk untuk dijual, tapi Anda selalu punya skill.
Contoh sederhana, seorang seniman pembuat logo kini bisa memasarkan jasanya secara online. Bahkan mungkin saja dia menjangkau pasar luar negeri dengan harga jasa yang jauh lebih mahal pula.
Digitalisasi pun seharusnya membuka peluang bagi Anda untuk menambah kantong pendapatan. Katakanlah Anda adalah seorang pegawai kantoran dengan jam kerja 9-5, tapi sebenarnya Anda punya satu atau beberapa skill yang tidak disalurkan dengan maksimal.
Sekarang, Anda bisa menyalurkan skill tersebut dan memasarkannya secara digital. Dengan demikian Anda bisa mengatur jam kerja Anda sendiri dan efisiensi kerja, misalnya tergantung proyek atau pesanan.
Jika Anda adalah seorang pekerja kantoran atau biasa berniaga, Anda mungkin tertarik mengambil side hustle alias kerja sampingan untuk menambah pendapatan.
Nah, ada beberapa skill digital yang perlu dan bisa Anda asah. Mungkin Anda sudah memiliki basis atau landasan skill digital tersebut, tapi tentu masih perlu dikembangkan secara profesional.
Berikut ulasan tujuh skill digital yang bisa Anda asah untuk dimanfaatkan sebagai side hustle.
1. Analytics and insights
Segala hal yang diolah secara digital akan menghasilkan data digital pula. Anda yang memiliki website sendiri mungkin sudah tahu adanya fitur-fitur seperti Google Analytics dan semacamnya.
Nah, data-data digital tersebut lantas perlu diukur dan dioptimalkan. Angka-angka yang tersaji mungkin membingungkan bagi pemilik website, jadi perlu diterjemahkan lagi untuk lantas didiskusikan.
Salah satu peran atau profesi yang paling dicari terkait hal ini adalah Data Scientist, yaitu profesional yang bisa mengolah data besar menjadi insight bisnis yang bisa dipahami.
Saat ini Data Scientist termasuk profesi yang sedang 'high demand', banyak dicari. Masalahnya, perusahaan pun tidak mudah menemukan seorang data scientist yang dapat memenuhi tuntutan pekerjaan mereka. Di sinilah letak kesempatan Anda untuk dieksplorasi.
2. Storytelling
Storytelling adalah satu skill yang bisa diolah dalam berbagai bentuk, termasuk dalam pembuatan konten. Anda mungkin menyadari bahwa dalam beberapa tahun terakhir ada perubahan tren dalam pembuatan konten, sekarang audiens jadi lebih suka mendengar cerita.
Ada jutaan konten yang diunggah setiap hari. Katakanlah untuk bidang bisnis yang sama, Anda harus bersaing dengan ratusan konten setiap hari. Angkanya masih sangat besar.
Karena itu, brand membutuhkan cara untuk membuat cerita yang menonjol, entah dalam promosi atau kampanye pemasaran lainnya. Storytelling adalah skill itu membagikan cerita atau kisah yang relevan dengan audiens, dalam format yang tepat, di channel yang tepat, dan di waktu yang tepat.
3. Social Media Administrator
Menggunakan media sosial untuk keperluan pribadi jauh berbeda dengan media sosial untuk keperluan bisnis. Karena itu, Social Media Manager atau Social Media Officer jadi salah satu profesi yang banyak dicari.
Saat ini sudah ada bootcamp dan jenis pembelajaran lain yang bisa Anda coba untuk mendalami profesi tersebut. Anda juga bisa mulai sendiri, paling tidak dengan mencoba mengulik suatu media sosial sampai akarnya.
Satu hal utama yang perlu Anda pahami adalah cara platform media sosial tersebut bisa memenuhi target engagement, sekaligus menciptakan strategi marketing yang mendukung customer journey.
Bagi anda yang tertarik, coba mulai dengan membuat akun di berbagai platform media sosial, coba-coba fitur yang Anda dan kenali setiap fungsinya.
4. Freelance writing
Content writing is not dead. Memang kemunculan dan perkembangan pesat AI (artificial intelligence) baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran. Sekarang, Anda bisa meminta AI menulis artikel dalam hitungan detik.
Meski begitu, sampai saat ini tidak ada jaminan bahwa AI bisa melebihi kemampan manusia dalam menulis konten. Ada risiko kesalahan informasi, kesalahan riset, dan sebagainya yang mungkin dilakukan AI.
AI justru bisa jadi alat bantu yang bagus, seperti untuk melakukan riset, mencari ide, membuat outline, dan semacamnya. Namun, penulisan konten oleh manusia tetap tidak tergantikan.
Nah, celah ini bisa coba Anda manfaatkan sebagai salah satu opsi side hustle. Jika Anda merasa punya kemampuan dalam menulis artikel, blogpost, dan sebagainya, skill tersebut bisa dijual di dunia digital.
5. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah salah satu bidang ilmu digital yang paling rumit dan terus berkembang. Banyak yang mengira SEO sudah mati karena sekarang audiens lebih menyukai konten audio-visual, tapi faktanya tidak demikian.
Website, media sosial, akun e-commerce masih sangat membutuhkan praktik-praktik SEO dalam pembuatan konten, khususnya saat menulis deskripsi produk atau artikel.
SEO sangat penting untuk mengoptimalkan kehadiran online bisnis Anda. Jadi, bisnis Anda lebih mudah dijumpai oleh audiens, traffic organic pun akan lahir dari pencarian tersebut.
Nah saat ini ada banyak pemilik website yang tidak benar-benar memahami strategi SEO. Artinya, ada kesempatan bagi Anda yang ingin mencari side hustle di bidang terkait.
6. Affiliate marketing
Affiliate marketing adalah ketika Anda mengiklankan produk atau layanan orang lain di platform Anda. Nantinya, Anda akan mendapatkan komisi dari setiap penjualan atau pemesanan melalui referral Anda.
Mungkin terdengar klise, tapi affiliate marketing adalah salah satu opsi side hustle yang ideal. Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan masih bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Memang angkanya tidak besar jika Anda hanya menghitung satu pemesanan/penjualan. Katakanlah, Anda mendapatkan 500 rupiah setiap kali ada audiens yang memesan atau membeli produk melalui link referral Anda.
Jika ada 100 orang saja yang memesan melalui link tersebut, Anda akan mendapatkan 50.000 rupiah. Jika berlipat ganda sampai 1.000 orang, Anda bisa mendapatkan 500.000 rupiah.
Tentu angka tersebut hanyalah contoh, angka sebenarnya tidak sebesar itu, tapi minimal Anda bisa memahami cara kerja affiliate marketing.
7. Fotografi/videografi
Banyak orang yang secara tidak sadar memiliki sentuhan seni di bidang fotografi. Perlu diingat kamera hanyalah alat, tetap yang terpenting adalah sentuhan atau taste si fotografer.
Jika Anda merasa demikian, coba mulai sedikit lebih serius dalam aksi potret-memotret. Anda cukup mulai dengan ponsel, toh sekarang kualitas kamera ponsel sudah sangat bagus.
Selanjutnya, foto-foto Anda bisa dipasarkan secara online, secara digital. Prinsip yang sama juga berlaku untuk video. Anda mungkin bisa memasang harga tinggi yang bahkan tidak pernah terpikir sebelumnya. Lalu, jika mau, Anda bisa mencetak foto-foto tersebut dan menjualnya secara fisik.
Nah itu dia 7 skill digital yang banyak dicari dan bisa menjadi opsi side hustle, alias pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan Anda. Yuk dimulai!