Membuat CV atau resume di website adalah salah satu cara paling efektif untuk kemudian membagikannya ketika dibutuhkan. Anda bisa langsung mengirim link website tersebut kepada mereka yang meminta CV Anda.
Website bukan hanya digunakan untuk menjual produk, seperti toko online, atau untuk digunakan sebagai etalase layanan/jasa yang Anda sediakan. Ada banyak fungsi website, salah satunya sebagai wadah resume atau curriculum vitae Anda.
Saat ini, di dunia serba cepat yang sangat kompetitif, penting untuk membuat diri Anda menonjol di tengah persaingan kerja. Membuat CV secara digital di website adalah salah satu cara terbaik untuk membuat diri Anda lebih terlihat.
Dahulu CV atau resume harus dicetak, dijilid, lalu dikirim bersama surat lamaran kerja di amplop. Sekarang memang sudah ada perubahan, Anda cukup membuat CV dalam format .pdf lalu melampirkannya saat melamar pekerjaan secara online, baik melalui surel maupun website penyedia lapangan kerja.
Nah sekarang, Anda bisa membuat pengalaman membaca CV/resume jadi jauh lebih baik, yaitu dengan menampilkannya langsung di website pribadi. Contohnya sudah banyak ditemukan, Anda mungkin sudah pernah menjumpainya.
Mengubah CV dari format pdf ke website tentu tidak langsung menuangkan semua informasi begitu saja. Paling tidak, ada 6 hal yang harus Anda perhatikan. Yuk cek tips selengkapnya di bawah ini!
1. Pilih website host dan desainnya
Pertama-tama, Anda membutuhkan jasa pembuatan website, seperti Berdu. Anda lantas bisa memilih beberapa template desain yang tersedia dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ada banyak jasa pembuatan website yang bisa Anda pilih, tapi tidak semua memiliiki template desain gratis. Jadi, pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu atau bertanya langsung pada customer service.
Pastikan Anda memilih desain yang sesuai dengan identitas profesional Anda. Perlu diingat, desain yang cocok dengan orang lain mungkin kurang tepat untuk Anda. Harus ada pertimbangan profesional.
Misalnya, Anda adalah seorang financial planner yang ingin mencantumkan hasil kerja dan sertifikasi di CV online Anda. Nah, lebih baik Anda memilih desain yang formal atau semiformal, jangan meniru 100% CV online orang lain yang mungkin bekerja di bidang desain grafis.
Contoh lain, jika Anda adalah seorang profesional di bidang keilmuan, mungkin Anda ingin membagikan hasil riset atau artikel-artikel Anda. Jadi, Anda membutuhkan website yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya untuk mengupload beberapa artikel dan tautan.
2. Pilih foto profesional
Foto profesional tidak harus kaku. Anda tidak harus selalu memilih foto formal dengan latar biru atau merah dengan atasan hitam. Pemilihan foto juga penting untuk mendukung CV Anda, yaitu foto yang sesuai dengan profesi.
Masih menggunakan potongan contoh di atas. Seorang profesional di bidang keilmuan mungkin akan memilih foto yang lebih formal. Misalnya foto menggunakan jas dengan latar belakang warna solid, tidak banyak elemen-elemen atau desain tambahan.
Lain lagi dengan seseorang yang bekerja di di bidang desain grafis yang dikenal lebih luwes. Mungkin bagi dia, foto justru menjadi media untuk menunjukkan sentuhan spesialnya dalam bidang seni, jadi tidak harus kaku.
Intinya, pilih foto yang sesuai dengan profesi Anda. Pertimbangkan pula faktor kesopanan, berikut beberapa tips memilih foto:
- Jika bisa, gunakan jasa foto profesional, seperti foto studio.
- Pilih background foto yang netral.
- Foto harus profesional, baik dalam pose maupun elemen lain yang terlihat, seperti kostum Anda.
- Pastikan Anda melihat kamera, eye contact sangat penting.
- Jika sudah, Anda bisa menambahkan foto di website dengan frame berwarna netral.
3. Pentingnya homepage dalam cv online
Kesan pertama sangatlah penting. Mereka yang membuka website Anda harus langsung tahu informasi utama seperti identitas Anda, profesi Anda, dan hasil kerja Anda.
Karena itu, penting untuk membuat homepage website yang bisa menunjukkan pencapaian-pencapaian penting dalam karier Anda. Ini adalah salah satu cara meyakinkan orang atau perekrut tentang diri Anda dan kemampuan Anda.
Sebenarnya informasi yang ditampilkan sama dengan CV cetak atau CV digital Anda. Bedanya, kali ini Anda tidak menampilkannya dalam bentuk teks saja, bukan dalam kertas atau dokumen pdf, tetapi langsung di website.
Jadi, pertimbangkan faktor bahwa pengunjung website bisa berinteraksi di website Anda. Mereka bisa mengklik navigation menu atau hamburger menu yang Anda sediakan.
Karena itu, homepage sangat penting sebagai halaman pertama yang muncul ketika pengunjung melakukan akses. Anda bisa menambahkan edukasi, skill, pengalaman, dan proyek-proyek lainnya.
4. Manfaatkan halaman dalam website
Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan dengan membuat CV online di website adalah ruang atau space yang lebih luas. Biasanya, masalah saat membuat CV cetak atau digital adalah kesulitan memadatkan informasi.
Memang, jika Anda membuat CV dalam format pdf, Anda bisa menambahkan halaman-halaman sesuai kebutuhan. Misalnya Anda perlu menambahkan portofolio hasil kerja, sertifikat, dan semacamnya.
Masalahnya, jika hal itu dilakukan, halaman pdf Anda akan bertambah semakin banyak. Bakal jadi kendala jika Anda kemudian harus mencetak CV tersebut.
Nah, masalah itu tidak akan ditemukan di CV online dalam website. Anda bisa menambahkan halaman-halaman sebanyak mungkin tanpa merusak estetika. Berikut beberapa halaman yang dianjurkan ada di website Anda:
- Home page
- About me
- Skills
- Experience
- Testimonials
- Contact page
- Work examples
Intinya, manfaatkan halaman website untuk melengkapi CV Anda. Anda bahkan bisa menambahkan foto-foto dan video pendukung.
5. Pilih nama domain
Selain memilih desain dan halaman-halaman website, Anda juga harus memilih nama domain website yang cocok. Biasanya, nama domain disesuaikan dengan nama Anda, meski tentu bisa diutak-atik lagi sesuai dengan profesi.
Misalnya, seorang fotografer yang ingin menampilkan CV dan hasil kerjanya di website mungkin memilih domain sesuai nama dan profesinya: rakaphotoworks.com. Dalam contoh ini, "Raka" adalah nama orang tersebut, ditambah dengan sentuhan manis sesuai dengan profesinya.
Lain lagi website CV untuk seorang profesional di bidang keuangan. Mungkin Anda bisa langsung menggunakan nama awal dan nama akhir sebagai nama domain, jadi lebih mudah diingat oleh pengunjung.
6. Optimasi SEO
Langkah terakhir yang tidak kalah penting, Anda juga bisa melakukan optimasi website CV tersebut untuk search engine optimization (SEO). Hal ini diperlukan agar website Anda mudah ditemukan oleh pengguna internet, khususnya pengguna Google.
Memang tujuan Anda membuat website bukanlah untuk menjual produk atau menawarkan jasa. Namun, tetap ada kemungkinan seseorang menemukan website CV Anda melalui Google.
Bisa jadi orang tersebut memang sedang mencari pekerja atau membutuhkan rekan kerja untuk diajak bekerja sama. Ada peluang yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan optimasi SEO website.
Kenapa perlu membuat CV/resume di website?
Enam tips di atas seharusnya cukup menjelaskan manfaat-manfaat menggunakan website sebagai CV. Selain itu, seperti dikutip dari LinkedIn, masih ada beberapa alasan pendukung yang bisa mendorong Anda tertarik membuat CV atau resume di website, di antaranya:
- Menunjukkan kreativitas dan personalitas Anda.
- Mudah diakses.
- Portofolio lebih interaktif dan terintegrasi.
- Terhubung langsung dengan media sosial melalui link.
- Melacak analisis pengunjung.
- Bisa diperbarui sewaktu-waktu.
- Memberikan kesan pertama yang positif, termasuk untuk personal branding.