Dunia yang serba cepat seperti sekarang terbukti berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satu pengaruh terbesar adalah berkurangnya attention span alias rentang perhatian seseorang ketika menyimak informasi.
Rentang perhatian pada dasarnya adalah selang waktu ketika seseorang dapat fokus pada satu hal tanpa terganggu. Dalam hal ini, yaitu ketika pengunjung website dapat fokus menyimak satu informasi tanpa gangguan elemen-elemen lainnya.
Karena itulah penting mendesain website yang memanjakan pengunjung dengan desain-desain menarik, tapi tidak sampai mengganggu fokus mereka. Tujuannya adalah untuk menangkap perhatian pengunjung selama yang dibutuhkan, misalnya dalam proses pembelian produk atau layanan.
Nah, untuk mendorong pengunjung menempuh jalur navigasi yang Anda inginkan, penting untuk menyediakan konten yang menarik dan memancing interaksi. Harapannya, pengunjung mau menyimak konten di website atau landing page tersebut, mengikuti alur yang sudah Anda siapkan, sampai akhirnya mereka melakukan sign-up atau check-out produk.
Lantas, bagaimana caranya mendesain website yang bisa menangkap perhatian pengunjung dan membuat mereka bertahan? Berikut beberapa tips dan trik yang bisa Anda coba.
1. Buat penawaran yang jujur
Website, khususnya yang memuat artikel, blog post, atau penawaran produk/layanan biasanya menggunakan teknik penulisan clickbait untuk mendapatkan perhatian audiens dengan cepat. Biasanya bagian judul atau headline yang sengaja ditulis dengan teknik clickbait, yaitu untuk memancing rasa penasaran audiens.
Tidak ada yang salah dengan strategi tersebut. Clickbait adalah teknik yang umum digunakan di berbagai media. Meski begitu, pastikan Anda tidak membuat headline yang misleading atau terlalu bombastis.
Biasanya, karena terlalu mengutamakan clickbait, Anda bisa tidak sengaja membuat headline yang misleading, yaitu ketika judul tidak sesuai dengan isi konten. Jadi, pastikan informasi yang Anda sajikan sudah akurat dan aktual, lalu jangan berlebihan membuat klaim produk/layanan yang tidak bisa dibuktikan.
2. Jaga kecepatan loading website
Anda boleh mendesain website secantik mungkin dan menambahkan elemen-elemen visual menarik. Namun, pastikan desain-desain tersebut tidak sampai mengorbankan kecepatan loading website.
Riset membuktikan bahwa sebagian besar pengunjung mau menunggu loading website paling lama dua detik. Jika proses loading lebih lama dari itu, umumnya pengunjung akan memilih membuka situs lainnya.
Nah, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan proses loading tidak terlalu lama, di antaranya:
- Optimasi media: Pilih ukuran gambar yang tidak terlalu besar (bisa dalam KB daripada MB). Lalu, pilih format WebP atau mp4 yang bisa memperkecil ukuran file video tanpa mengurangi kualitasnya.
- Perhatikan efek animasi: Website bisa didesain secantik mungkin dengan tambakan motion effects yang beragam. Namun, jika efek-efek tersebut justru memperlambat proses loading, sebaiknya Anda mempertimbangkannya kembali.
- Pilih website builder berpengalaman: Website builder seperti Berdu sudah lama dikenal untuk kecepatan dan efisiensi data dalam melakukan render halaman website.
3. Maksimalkan Hero Header / Hero Section
Hero header atau hero section adalah area pertama yang dilihat oleh pengunjung ketika membuka website. Area ini bisa dilihat tanpa perlu melakukan scrolling, jadi luasnya cukup terbatas.
Nah, Anda mungkin ingin memadatkan informasi sebanyak mungkin di area tersebut. Sebab bagaimanapun hero section adalah salah satu ruang terbaik untuk menambahkan call to action (CTA). Namun, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam memilih informasi.
Sebaliknya hapus detail-detail dan elemen yang dianggap tidak perlu di area ini. Jadi, pengunjung bisa langsung fokus kepada tujuan website atau landing page tersebut.
Pilih beberapa elemen yang cocok ditempatkan di hero section, tambahkan CTA, tambahkan gambar atau video menarik untuk menyentil rasa penasaran pengunjung. Hindari informasi yang berlebihan.
4. Ajak pengunjung berinteraksi
Jika website Anda fokus membagikan informasi dan konten-konten bermanfaat lainnya, tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah menjaga perhatian pengunjung. Nah, salah satu cara yang efektif adalah mengundang mereka untuk berinteraksi.
Cara paling sederhana yang bisa Anda coba adalah menggunakan fitur microinteractions dalam website, yaitu elemen-elemen desain kecil yang bisa dirasakan langsung oleh pengunjung, seperti scroll effects atau hover effects.
Anda juga bisa mengajak pengunjung untuk menghubungkan akun media sosial saat membuat akun website. Kemudian, mereka bisa mendapatkan personalized content alias konten-konten yang memang dipilihkan berdasarkan kesukaan dan kebiasaan pengunjung terkait.
5. Optimasi desain website untuk ponsel
Lebih dari 80% akses internet dilakukan melalui ponsel. Sekitar 70% traffic website datang dari perangkat mobile, bahkan bisa lebih. Jadi, sebaiknya Anda mengutamakan desain website untuk ponsel ketika mulai merancang dan menambahkan elemen-elemen desain.
Anda juga perlu mengutamakan desain website responsif. Artinya, tampilan yang diterima penjunjung kurang lebih sama ketika mereka melakukan akses melalui komputer atau ponsel.
Mengutamakan website untuk ponsel juga termasuk optimasi gambar dan video. Anda perlu memangkas waktu memuat konten semaksimal mungkin. Semakin cepat waktu muat, biasanya semakin positif user experience yang dialami.
6. Sesuaikan desain dengan audiens
Perlu diingat, membuat desain website untuk menarik perhatian pengunjung tidak selalu soal efek-efek mencolok atau pilihan font unik. Justru hal terpenting yang perlu Anda pertimbangkan ketika memilih desain adalah profil atau identitas audiens.
Misalnya, jika Anda mendesain website edukasi, pilih elemen visual dan elemen desain lain yang sesuai dengan profil pengunjung, yaitu para pelajar dan pengajar.
Desain yang terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Website perlu disesuaikan untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan audiens. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan perhatian pengunjung dan mempertahankannya.
7. Pilih desain sistem navigasi yang mudah dipahami
Kemudahan navigasi di website Anda juga sangat penting untuk membuat pengunjung merasa nyaman. Pilih desain elemen navigasi yang jelas dan mudah dipahami.
Cara termudah membuat sistem navigasi yang mulus adalah dengan membayangkan dan mencobanya. Bayangkan Anda ada di posisi pengunjung yang ingin melakukan check out produk atau layanan.
Nah, coba simulasikan proses tersebut. Setiap kali Anda merasa prosesnya kurang mulus atau terlalu panjang, Anda bisa mengubah tahap tersebut, menyingkatnya, atau menghapusnya sekalian. Intinya, pastikan proses yang ditempuh pengunjung dari tahap ke tahap tidak terlalu rumit.
8. Jaga konsistensi desain
Desain dapat diartikan sebagai cara atau bahasa khusus untuk berkomunikasi dengan pengunjung. Jadi, desain harus konsisten, tidak berubah-ubah di setiap halaman atau fitur.
Desain yang konsisten sangat penting untuk mengoptimalkan setiap aspek di website Anda. Perhatikan color palette, typography, layout, dan elemen desain lainnya untuk meningkatkan user experience.
9. Tambahkan elemen visual menarik
Saat ini, elemen visual mungkin sedikit lebih penting daripada teks, khususnya dalam upaya mendapatkan perhatian pengunjung. Website yang menarik harus mengutamakan elemen visual, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Jangan berlebihan: Pastikan kekayaan elemen visual di website Anda tidak sampai mengorbankan performa. Terlalu banyak elemen visual bisa memperlambat proses loading situs, jadi justru kontraproduktif.
- Pilih yang sesuai: Elemen visual yang baik adalah yang bisa berperan sebagai magnet untuk perhatian pengunjung. Jadi, pilih gambar atau video yang menarik, tapi masih sesuai dengan identitas brand Anda.
Nah itu dia 9 tips desain website untuk menarik perhatian pengunjung. Intinya, pastikan Anda menjaga keseimbangan performa website dan elemen-elemen desain yang digunakan. Keduanya penting, desain yang dibuat sebaik mungkin bisa membuat pengunjung betah, tapi performa website tetap aspek terpenting yang harus dijaga.