28 Agustus 2024 1:53 pm

3 Contoh Niche Market, Inspirasi Ketika Pasar Mencapai Titik Jenuh

3 Contoh Niche Market, Inspirasi Ketika Pasar Mencapai Titik Jenuh
Di pembahasan sebelumnya, Anda sudah mempelajari definisi niche market. Memang di tengah kondisi pasar yang semakin stagnan dan mencapai titik jenuh, penting untuk menemukan kembali kantong-kantong pasar yang mungkin belum terjamah, inilah niche market.
Secara definitif, niche market adalah segmentasi pelanggan yang sangat spesifik. Segmentasi ini memiliki sejumlah karakteristik yang sama. Dan kesamaan karakteristik inilah yang mendorong mereka untuk membeli produk atau layanan tertentu yang sama pula.
Niche market berbeda dengan target market. Target market umumnya lebih luas dan masih bisa diturunkan ke dalam berbagai segmentasi produk, yaitu menjadi niche market. Oleh sebab itu, biasanya niche market terdiri dari kelompok-kelompok kecil, mungkin hanya ribuan di antara jutaan target market.
Nah yang menarik, mencari niche market juga bisa jadi solusi bagi Anda yang mungkin mulai mengalami kesulitan dalam penjualan produk. Biasanya produk yang Anda jual terlalu umum, ada terlalu banyak kompetitor menjual produk sama.
Situasi semacam itu jelas merugikan bagi pebisnis mana pun. Siasat yang umum digunakan adalah dengan memotong harga jadi jauh lebih murah, rela mendapatkan margin profit yang tipis, agar produk Anda lebih banyak terjual daripada produk kompetitor.


Ilustrasi membidik niche market
Gambar: liveabout.com
Ilustrasi membidik niche market Gambar: liveabout.com

Tentu strategi tersebut tidak salah, asalkan produk Anda tetap terjual dan tetap menghasilkan profit. Persoalannya, strategi semacam itu tidak sehat untuk digunakan dalam jangka panjang. Bisnis Anda akan dengan cepat stagnan, mencapai titik jenuh.
Nah dalam situasi seperti ini, tidak ada salahnya Anda coba berinovasi, yaitu mencari niche market yang spesifik yang mungkin belum dibidik oleh kompetitor. Berikut beberapa faktor yang umumnya digunakan untuk mendefinisikan niche market:
  • Harga (mewah, moderat, murah/diskon)
  • Demografi (gender, usia, level pendapatan, level edukasi)
  • Kualitas produk (premium, buatan tangan, produk murah)
  • Psikologis (nilai-nilai, ketertarikan, perilaku)
  • Geografi (kota, area, jarak)

Nah memilih fokus di salah satu niche market tersebut bisa membuat bisnis Anda lebih bebas bergerak, jauh dari jangkauan kompetitor. Namun, dapat dipahami bahwa Anda mungkin sulit menentukan apa yang dimaksud dengan niche market.
Ambil contoh niche market berdasarkan psikologis, yaitu nilai-nilai, ketertarikan, dan perilaku pelanggan. Mungkin sulit bagi Anda membayangkannya, produk semacam apa yang cocok dengan pelanggan dengan karakteristik demikian?
Meski begitu, jika dipikirkan dengan cermat, sebenarnya cukup mudah menemukan niche market, bahkan mungkin lebih dekat dari yang Anda bayangkan. Berikut 3 contoh di antaranya, dimulai dari faktor psikologis.

1. Conscious Consumers


Gelas kopi yang ramah lingkungan
Gambar: Wikimedia
Gelas kopi yang ramah lingkungan Gambar: Wikimedia

Conscious consumers adalah niche market berisi pelanggan-pelanggan yang tersadarkan terhadap dampak dari produk tersebut. Mereka menginginkan sustainability, paling tidak ingin melihat upaya dari brand dalam merawat lingkungan.
Misalnya, Si A sudah lebih dari lima tahun jadi pelanggan setia Toko Kopi XYZ. Namun, suatu saat dia menyadari urgensi untuk merawat lingkungan, untuk berkontribusi sebisa mungkin, sekecil apa pun.
Alhasil, Si A pindah haluan dan memilih membeli produk Toko Kopi JKL yang mengemas produknya dengan gelas ramah lingkungan dan sedotan ramah lingkungan, biodegradable.
Kasus semacam ini banyak terjadi di sekitar Anda, bahkan mungkin Anda tidak menyadarinya. Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya merawat lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil.
Berikut beberapa ide niche produk untuk conscious consumer:
  • Pakaian bekas (thrift) atau persewaan pakaian (misal kostum cosplay).
  • Peralatan dapur yang ramah lingkungan (eco-friendly).
  • Produk skin care dengan bahan-bahan alami (non kimia).

Ide strategi marketing untuk conscious consumer:
  • Coba sorot upaya Anda dalam berkontribusi merawat lingkungan, misalnya dengan langkah sederhana tidak menyediakan sedotan plastik. Kemas langkah ini sebagai konten pemasaran.
  • Bekerja sama dengan organisasi yang mendorong pentingnya upaya menjaga lingkungan.
  • Dapatkan testimoni dari pelanggan terkait upaya Anda membuat produk yang lebih ramah lingkungan.

2. Local Pride


Foto pembatik 
Gambar: Unsplash
Foto pembatik Gambar: Unsplash

Ceruk pasar yang satu ini memang semakin besar, local pride. Dahulu, pelanggan bangga ketika menggunakan produk-produk dari brand impor. Sekarang yang terjadi kebalikannya, menggunakan produk lokal adalah sumber kebanggaan.
Pergeseran kebiasaan ini umum ditemui di produk-produk fashion. Pasalnya, sekarang banyak brand fashion lokal yang menawarkan kualitas top, setara dengan brand dari luar.
Contoh sederhana adalah kebutuhan untuk olahragawan, misalnya sepatu bola, sepatu futsal, sepatu badminton, dan semacamnya. Dahulu, pelanggan lebih percaya brand-brand luar seperti Adidas, Nike, Reebok dan semacamnya.
Sekarang, produk-produk lokal sudah menjamur, dengan kualitas yang sama baiknya, dan harga yang lebih terjangkau. Sebut saja Specs, Ortuseight, Ardiles, dan sebagainya. Ada kebanggaan tersendiri ketika menggunakan produk lokal.
Berikut beberapa ide niche produk untuk konsumen local pride:
  • Parfum lokal dengan harga terjangkau.
  • Baju pesta lokal, seperti jas untuk pria atau dress untuk wanita.
  • Sepatu kulit lokal, celana jeans lokal, dan semacamnya.

Ide strategi marketing untuk konsumen local pride:
  • Bekerja sama dengan seniman lokal, misal membuat produk dengan desain khusus yang mengangkat budaya lokal.
  • Dorong digital marketing campaign yang menyuarakan cintai produk lokal, bahwa produk lokal sekarang tidak kalah dalam kualitas.


3. Pet Owners (Pemilik Hewan Peliharaan)


Ikan koi 
Gambar: Unsplash
Ikan koi Gambar: Unsplash

Anda mungkin tidak pernah menyangka betapa besar uang yang rela dikeluarkan oleh pemilik demi kucing kesayangannya, bahkan mungkin mereka mendahulukan kebutuhan kucing daripada kebutuhan sendiri.
Perilaku konsumen ini bisa menjadi celah untuk memasarkan produk. Mereka adalah target yang spesifik dalam segmentasi khusus, termasuk dalam niche market.
Tentu hewan-hewan peliharaan utama seperti kucing dan anjing masih memberikan porsi terbesar. Namun, masih ada banyak jenis hewan lain yang sangat populer, seperti ikan, reptil, burung, dan semacamnya.
Contohnya, mereka yang hobi memelihara ikan koi umumnya rela mengeluarkan banyak uang, membeli produk-produk dan layanan terbaik untuk merawat peliharaan mereka. Pasalnya, harga ikan koi hias sendiri bisa melambung sangat tinggi, sampai ratusan juta rupiah.
Segmentasi spesifik semacam ini sering dilewatkan oleh brand-brand besar. Justru brand-brand kecil dan lokal yang bermain di sana, Anda bisa memanfaatkan celah niche market ini.
Berikut beberapa ide niche produk untuk konsumen pet owners:
  • Jasa pembuatan dan perawatan kolam ikan koi.
  • Jasa vaksinasi dan pemberian vitamin hewan peliharaan.
  • Kustomisasi produk khusus yang dibuat untuk hewan peliharaan tersebut.
  • Makanan hewan (dog food atau cat food) organik, menggunakan bahan-bahan alami.
  • Jasa pembuatan kostum atau baju kucing/anjing.

Ide strategi marketing untuk konsumen pet owners:
  • Membuat konten secara reguler mengenai produk Anda, bekerja sama dengan sebanyak mungkin pet owners.
  • Membagikan konten edukasi soal pentingnya merawat lingkungan tempat tinggal hewan dan merawat hewan itu sendiri.

Contoh Niche Market Lainnya


Tiga contoh niche market di atas seharusnya cukup memberi gambaran soal pentingnya merumuskan segmentasi pelanggan secara spesifik. Anda mungkin menemukan potensi market yang jauh lebih besar, belum mencapai titik jenuh, dan tidak banyak kompetitor.
Nah selain tiga contoh besar di atas, berikut beberapa contoh niche market lain yang mungkin bisa Anda pertimbangkan:
  • Potensi pelanggan yang mengutamakan kesehatan (fisik dan mental).
  • Produk-produk untuk pelanggan dengan kebutuhan khusus, misalnya kemeja ukuran XXXL, sepatu ukuran 46-48, dan sebagainya.
  • Produk-produk makanan/minuman vegan dan organik.
  • Traveler atau mereka yang suka dengan aktivitas luar ruangan.
  • Gamer, biasanya rela mengeluarkan banyak uang.
  • Pemilik rumah baru atau keluarga baru.

Demikian beberapa contoh niche market yang mungkin bisa menjadi inspirasi Anda. Bahkan jika Anda sudah memiliki bisnis yang sudah berjalan dengan baik, tidak ada salahnya coba menjamah niche market yang masih searah dengan target market Anda, membuka peluang menemukan pelanggan baru.
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari