10 Februari 2025 3:20 am

Website Mapping: Cara Membuat Sitemap Situs Web yang User-Friendly

Website Mapping: Cara Membuat Sitemap Situs Web yang User-Friendly
Pernahkah Anda mencoba menjelajahi website yang terasa seperti sedang mengurai benang yang berbelit? Halaman berantakan, menu yang tidak bisa diklik, dan konten website yang seolah-olah tidak teratur.
Kasus semacam ini tentu membuat frustrasi, bahkan bagi pelanggan yang paling sabar sekalipun. Anda mungkin pernah merasakannya sendiri, yaitu ketika kesulitan menemukan produk atau layanan di website yang sebenarnya Anda butuhkan.
Nah sekarang posisikan diri Anda sebagai pemilik website, entah website digital marketing, website bisnis, atau website online shop. Demi menghindari masalah serupa di website Anda, penting untuk membuat sitemap.
Dengan merancang sitemap, Anda bisa menciptakan website yang intuitif sehingga pengunjung dapat menemukan apa yang mereka butuhkan lebih cepat, membuat website Anda jadi ramah pelanggan alias user-friendly.

Apa itu Sitemap?


Ilustrasi pembuatan sitemap
Gambar: backlinko.com
Ilustrasi pembuatan sitemap Gambar: backlinko.com

Bayangkan sebuah blueprint, tetapi untuk website. Seperti seorang arsitek yang membuat rancangan sebelum memulai konstruksi, seorang web designer juga membuat sitemap sebelum membangun sebuah website.
Sitemap adalah representasi visual dari struktur website Anda yang menunjukkan bagaimana semua halaman diatur dan terhubung satu sama lain. Ada tiga jenis utama sitemap, yaitu:
  • Visual Sitemap: Representasi grafis yang digunakan untuk merencanakan struktur website.
  • XML Sitemap: Berbasis file, membantu mesin pencari memahami struktur website Anda.
  • HTML Sitemap: Halaman website yang ditujukan untuk pengguna, menampilkan struktur dan tautan situs.

Kali ini, kita akan fokus pada visual sitemap, yang menjadi fondasi bagi dua jenis sitemap lainnya.

Mengapa Sitemap Penting?


Membangun website tanpa sitemap ibarat melakukan perjalanan darat ke area yang belum Anda tahu tanpa bantuan GPS. Anda mungkin akhirnya sampai di tujuan, tetapi kemungkinan besar akan membuang waktu, melewatkan tempat-tempat menarik, dan berakhir dengan rasa frustrasi.
Sitemap yang dirancang dengan baik akan memandu proses desain website Anda, mencakup semua kebutuhan penting pengguna, serta membantu crawler mesin pencari mengindeks website Anda lebih efektif. Berikut beberapa manfaat spesifiknya:

1. Meningkatkan Kinerja SEO

Sitemap yang terstruktur dengan baik akan menyediakan katalog detail tentang website Anda, membantu mesin pencari memahami hubungan antarhalaman dan pentingnya setiap halaman tersebut.
Ilustrasi website mapping
Gambar: searchenginejournal.com
Ilustrasi website mapping Gambar: searchenginejournal.com

2. Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik


Dengan persaingan online yang begitu ketat, pengalaman pengguna adalah senjata terbaik Anda untuk mengubah lead menjadi pelanggan. Jika pengunjung dapat menemukan apa yang mereka cari hanya dengan sedikit klik, mereka lebih mungkin untuk membeli.
Sebaliknya, jika sulit menemukan yang dicari, mereka akan merasa frustrasi dan pergi. Nah, dengan struktur website yang logis berdasarkan information architecture, Anda bisa mengelompokkan konten terkait untuk menciptakan alur alami yang membuat pengguna tetap tertarik dan terus menjelajah.

3. Pandangan Menyeluruh tentang Website Anda


Saat memetakan halaman-halaman website, Anda mungkin menemukan area yang kekurangan konten penting. Misalnya, Anda menyadari perlu menambahkan halaman FAQ atau mengatur ulang kategori produk dengan lebih baik. Anda juga bisa menemukan peluang baru, seperti menghubungkan dua halaman yang tampaknya tidak terkait untuk menciptakan alur pengguna yang lebih baik.

Cara Membuat Sitemap sebagai Bagian dari Pemetaan Website


Secara umum tidak ada aturan khusus dalam pembuatan sitemap. Artinya, setiap situs web bisa merancang sitemap berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembuatan website Anda. Meski begitu, ada beberapa panduan umum yang bisa Anda ikuti dalam pembuatan sitemap, yaitu:

1. Brainstorming Konten


Keluarkan semua ide Anda dari kepala dan tuangkan ke dalam bentuk tulisan (baik di kertas atau layar). Mulailah dengan membuat daftar setiap halaman yang ingin Anda tampilkan di website. Semua halaman yang dimaksud harus detail, mulai dari homepage, kebijakan privasi, halaman produk, hingga setiap postingan blog.
Jangan khawatir tentang pengorganisasian—Anda bisa melakukannya nanti. Fokuslah untuk menuliskan semua halaman utama, halaman kategori, topik blog, daftar produk, halaman about, dan bagian sumber daya.

2. Mengatur Halaman


Selanjutnya, mulai berikan sentuhan keteraturan untuk konten-konten website yang Anda buat di langkah sebelumnya. Mulailah mengelompokkan halaman-halaman yang terkait. Bayangkan seperti menciptakan lingkungan atau area di sebuah kota website Anda.
Misalnya, semua halaman produk bisa dimasukkan ke dalam kategori “Product”. Halaman “Tentang Kami”, “Kontak”, dan “Tim” bisa dikelompokkan dalam kategori “Company”. Sementara itu, postingan blog dapat diatur berdasarkan topik.
Ilustrasi perencanaan website
Gambar: ytimg.com
Ilustrasi perencanaan website Gambar: ytimg.com

3. Menetapkan Hierarki Halaman


Setelah halaman-halaman Anda dikelompokkan, tentukan hierarki halamannya. Halaman mana yang paling penting dan perlu mendapatkan perhatian lebih? Ini akan menjadi item navigasi utama—halaman yang dapat diakses langsung dari homepage.
Contohnya, kategori utama mungkin mencakup “Produk”, “Layanan”, “Tentang Kami”, dan “Kontak”. Di bawah kategori utama ini, Anda akan memiliki subhalaman.
Namun, pastikan hierarki tidak terlalu dalam. Sebagai gambaran umum, pengguna seharusnya tidak perlu mengklik lebih dari tiga kali untuk mencapai halaman apa pun di website Anda. Jika Anda menemukan diri Anda membuat terlalu banyak tingkatan, mungkin perlu mempertimbangkan kembali struktur website Anda.

4. Buat Peta Visual Halaman


Sepotong gambar bisa bernilai ribuan kata. Jadi, mulai buat sitemap Anda secara visual. Anda bisa menggunakan apa saja, mulai dari PowerPoint hingga gambar manual, sekadar coretan di kertas juga sudah cukup.
Anda bisa membuat tabel, menggambar hierarki sitemap dan mengutak-atiknya jika dirasa perlu. Tentu Anda juga bisa melihat website-website lain yang sudah lebih dahulu stabil untuk dijadikan panduan.
Selain itu, banyak website developer dan website designer menggunakan template sitemap untuk mempercepat proses ini. Template tersebut bisa menjadi titik awal untuk perencanaan website Anda.

5. Tinjau dan Sempurnakan Sitemap Anda


Seperti halnya semua proses kreatif, pembuatan sitemap adalah proses yang berulang. Alih-alih langsung menyelesaikannya, cobalah mengambil jeda dan melihatnya dengan sudut pandang baru. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan untuk dijawab:
  • Apakah strukturnya masuk akal?
  • Apakah seimbang, atau ada bagian yang terlalu dalam dibandingkan yang lain?
  • Apakah semua halaman penting dapat diakses dengan mudah?

Sitemap situs web
Gambar: drupalrx.com
Sitemap situs web Gambar: drupalrx.com
6. Bagikan dengan Tim Anda

Dua kepala lebih baik daripada satu kepala, terutama dalam hal pembuatan sitemap. Karena itu, bagikan sitemap Anda dengan tim atau dengan rekan kerja Anda. Mereka mungkin menemukan masalah yang terlewat atau memberikan ide yang belum terpikirkan oleh Anda.
Jika Anda bekerja dengan klien, sitemap sangat penting untuk mendapatkan persetujuan tentang struktur website sebelum mulai mendesain.

7. Pantau dan Sesuaikan Sitemap Anda


Sitemap bukanlah sesuatu yang dibuat sekali lalu selesai. Sebaliknya, pantau performanya dan lakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
Salah satu alat yang powerful untuk ini adalah website heat mapping. Heat map memberikan representasi visual tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan halaman Anda, menunjukkan di mana mereka mengklik, seberapa jauh mereka melakukan scrolling, dan di mana mereka menghabiskan waktu paling lama.
Gunakan data ini untuk mempertimbangkan kembali penempatan konten penting, hierarki menu navigasi, dan pemilihan kata pada label bagian.
Nah itu dia panduan singkat atau cara pembuatan sitemap di situs web. Perlu diingat, membuat sitemap penting agar website Anda jadi user-friendly, mudah diakses, dan akhirnya mendorong customer untuk kembali ke situs web Anda.
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari