
Saat mengirim barang yang mudah rusak atau mudah pecah, Anda harus mengambil langkah-langkah ekstra untuk memastikan barang tetap utuh selama perjalanan. Untungnya, beberapa trik sederhana bisa membantu mencegah kerusakan.
Bayangkan Anda membeli sesuatu yang sudah lama Anda inginkan, tetapi saat membuka paketnya, barang di dalamnya ternyata rusak. Ini bukan hanya pengalaman yang mengecewakan bagi pelanggan, tetapi juga bisa berdampak buruk bagi bisnis e-commerce Anda.
Produk yang rusak dapat merusak reputasi brand dan membuat Anda kehilangan pelanggan—belum lagi biaya tambahan untuk mengganti barang, memberikan bonus atau semacamnya, bahkan bisa jadi Anda harus menawarkan diskon untuk pembelian berikutnya.
Oleh sebab itu, memahami cara mengemas dan mengirim barang yang mudah rusak dengan benar bisa membantu Anda menghindari masalah ini. Berikut adalah beberapa langkah terbaik untuk memastikan produk tetap aman selama pengiriman dan menjaga kepuasan pelanggan.
Barang Rusak, Musuh Besar Bisnis E-Commerce
Ilustrasi pengiriman barang fragile
Gambar: cdn.prod.website-files.com
Barang yang mudah pecah atau rusak, seperti gelas, alat musik, produk elektronik, dan benda rapuh lainnya, memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan saat pengiriman. Selama proses distribusi, paket bisa dilempar ke dalam wadah besar, terjatuh ke lantai, atau terguncang di dalam truk. Inilah bagian tak terhindarkan dari sistem logistik e-commerce.
Meskipun Anda bisa membeli asuransi pengiriman, itu bukan solusi utama untuk mencegah kerusakan. Produk yang pecah bisa menyebabkan kerugian besar bagi bisnis. Bakal ada lonjakan permintaan layanan pelanggan, biaya tambahan untuk pengiriman ulang, kehilangan stok yang tidak bisa dijual kembali, dan bahkan kehilangan pelanggan.
Kabar baiknya, sebagian besar kerusakan sebenarnya bisa dicegah. Meskipun ada situasi yang tidak bisa dihindari, kasus barang pecah seharusnya menjadi pengecualian, bukan hal yang sering terjadi. Dengan teknik pengemasan yang tepat dan penggunaan material yang sesuai, risiko kerusakan dapat diminimalkan.
Mengapa Bisnis E-Commerce Harus Berhati-hati Saat Mengirim Barang Rapuh
Ketika mendengar kata "fragile” banyak orang langsung membayangkan barang dari kaca, keramik, atau porselen. Memang benar bahwa barang-barang tersebut mudah pecah, tetapi sebenarnya hampir semua jenis produk bisa mengalami kerusakan saat pengiriman, bahkan barang yang berat sekalipun.
Mulai dari alat musik hingga furnitur, setiap produk memiliki risiko tergores, retak, atau pecah selama proses distribusi. Oleh karena itu, setiap jenis barang memerlukan perlindungan yang berbeda sesuai dengan tingkat kerentanannya.
Kerusakan barang bisa menyebabkan kerugian besar, terutama bagi bisnis online yang lebih bergantung pada pengiriman dibandingkan toko fisik. Berikut beberapa alasan mengapa barang yang rusak dapat merugikan bisnis Anda.
1. Pengembalian Barang
Saat pelanggan mengajukan keluhan karena barang yang diterima dalam kondisi rusak, setidaknya Anda harus mengirim ulang produk yang tidak cacat.
Jika kebijakan pengembalian Anda mengharuskan pelanggan mengirim kembali barang yang rusak untuk diperiksa maka Anda harus menanggung biaya pengiriman retur.
Jika Anda menawarkan pengembalian gratis, itu berarti ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Di sisi lain, jika pelanggan harus membayar ongkos kirim untuk mengembalikan barang rusak, mereka bisa semakin kecewa dan merasa tidak puas dengan layanan Anda.
Ilustrasi pengiriman barang mudah pecah
Gambar: irp.cdn-website.com
2. Kehilangan Pelanggan
Tidak semua pelanggan mau menunggu produk pengganti. Beberapa mungkin lebih memilih meminta refund dan tidak akan membeli dari toko Anda lagi.
Selain kehilangan pendapatan dari transaksi tersebut, Anda juga kehilangan potensi bisnis di masa depan karena pelanggan yang kecewa bisa menganggap brand Anda tidak bisa mengirimkan produk dengan aman. Ini bisa menjadi kerugian yang lebih besar dalam jangka panjang.
3. Ulasan Buruk
Ulasan negatif dari pelanggan bisa berdampak besar pada bisnis Anda. Bayangkan pelanggan yang sudah menunggu produk dengan antusias, tetapi saat membuka paket, mereka justru menemukan barang yang rusak.
Situasi seperti ini bisa membuat mereka langsung meninggalkan ulasan buruk, bahkan jika Anda menawarkan penggantian produk dengan cepat dan tanpa biaya tambahan.
Dalam bisnis online, ulasan negatif bisa sangat merugikan. Memberikan produk gratis atau diskon untuk pembelian berikutnya bisa menjadi cara untuk menenangkan pelanggan yang kecewa. Jika Anda berhasil memperbaiki situasi, jangan ragu untuk meminta pelanggan memperbarui ulasan mereka.
Cara Mengirim Barang Mudah Rusak (Fragile)
Agar barang yang Anda kirim sampai ke pelanggan dalam kondisi sempurna, ada enam langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
1. Gunakan Kotak atau Boks yang Tepat
Langkah pertama adalah memilih kotak kardus atau boks yang sesuai. Ini adalah aturan dasar dalam pengiriman barang, terutama untuk barang yang mudah pecah.
Gunakan kotak yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari barang yang dikirim, dengan ruang ekstra beberapa sentimeter saja untuk lapisan pelindung. Tujuannya adalah untuk meminimalkan pergerakan di dalam kotak.
Semakin sedikit ruang kosong, semakin kecil risiko barang bergeser selama perjalanan. Ruang kosong adalah musuh utama dalam pengiriman barang mudah pecah. Selalu asumsikan bahwa kotak Anda mungkin dilempar atau terjatuh dalam proses pengiriman.
Contoh pengiriman barang mudah pecah dengan styrofoam packing peanut
Gambar: storage.googleapis.com
2. Hindari Memasukkan Terlalu Banyak Barang
Salah satu kesalahan umum dalam pengiriman adalah memasukkan terlalu banyak barang dalam satu paket. Setiap tambahan barang akan menambah berat dan menekan struktur kotak. Jika kotak mulai melemah atau robek saat pengiriman, barang di dalamnya bisa mengalami kerusakan.
Anda tidak perlu mengemas setiap barang rapuh dalam paket terpisah, tetapi pastikan untuk tidak melebihi batas berat yang dianjurkan untuk kotak tersebut. Selain itu, pastikan ada cukup ruang untuk menambahkan bantalan perlindungan di antara barang-barang di dalamnya.
3. Gunakan Bahan Pelindung
Material seperti bubble wrap, foam packaging, atau styrofoam packing peanut adalah perlindungan terbaik bagi barang mudah pecah. Gunakan bahan pelindung dengan tepat, bungkus setiap barang dengan aman, lalu isi ruang kosong di dalam kotak untuk mencegah pergerakan barang saat pengiriman.
Setiap jenis barang memerlukan perlindungan yang berbeda. Barang ringan seperti poster mungkin cukup diamankan dengan tabung karton atau plastik.
Sebaliknya, barang yang lebih berat seperti vas kaca membutuhkan bahan pelindung yang lebih kokoh, seperti bubble wrap. Untuk barang yang sangat rapuh dan berat, seperti karya seni berukuran besar atau mesin presisi, banyak pengirim menggunakan bantalan kayu untuk memperkuat kemasan.
Untuk menghindari barang rusak, pastikan tidak ada ruang udara berlebih di dalam kotak dengan mengisi celah menggunakan bahan pelindung, tapi jangan sampai terlalu padat.
Sebelum memasukkan barang ke dalam kotak, lapisi bagian bawah dengan bubble wrap atau packing peanuts terlebih dahulu. Ini tidak hanya melindungi barang di dalamnya, tetapi juga membantu kotak menyerap benturan lebih baik.
4. Gunakan Teknik Double-Boxing
Salah satu cara untuk memberikan perlindungan ekstra adalah dengan teknik double-boxing, yaitu memasukkan barang ke dalam kotak kecil terlebih dahulu, lalu menempatkan kotak tersebut di dalam kotak yang lebih besar.
Teknik ini sangat berguna saat mengemas beberapa barang kecil yang rapuh dalam satu paket, apalagi jika paket Anda melebih berat 3-4 kg. Untuk barang yang lebih berat, gunakan bahan pelindung yang lebih kokoh, seperti busa atau plastik padat, untuk mengurangi pergerakan.
Tambahkan juga bantalan di antara kotak dalam dan kotak luar agar kotak bagian dalam tetap stabil. Ini adalah cara paling aman untuk mengirim beberapa barang rapuh dalam satu paket tanpa meningkatkan risiko kerusakan selama pengiriman.
Packaging barang mudah pecah
Gambar: thepackagingclub.co.uk
5. Pastikan Kotak Tersegel dengan Baik
Ketika mengirim barang mudah pecah, jangan abaikan perlindungan pada kotaknya sendiri. Kotak luar adalah pertahanan pertama dan paling penting. Tidak peduli seberapa baik Anda membungkus barang di dalamnya, jika kotaknya rusak, risiko barang pecah tetap tinggi.
Pastikan bagian bawah kotak terlipat dengan benar dan direkatkan dengan kuat menggunakan selotip. Tambahkan lapisan ekstra selotip pada lipatan dan sudut bawah kotak untuk memberikan perlindungan tambahan.
6. Gunakan Stiker "Fragile"
Terakhir, meskipun stiker "Fragile" tidak bisa menggantikan kemasan yang baik, memberi tanda peringatan tetap bisa membantu. Stiker ini memang tidak bisa menjamin paket akan diperlakukan dengan lebih hati-hati, tetapi Anda bisa berharap jasa pengiriman akan memperlakukan paket dengan lebih hati-hati.