Ingin berbisnis kecil-kecilan di rumah tapi tidak tahu harus mulai dari mana? Berbisnis atau membangun usaha sendiri memang jadi salah satu cara terbaik untuk menambah pemasukan Anda, atau bahkan jadi sumber pemasukan utama.
Memulai bisnis sendiri terkesan mudah, tapi sebenarnya ada banyak hal yang perlu Anda siapkan terlebih dahulu. Mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis pun pasti sering mengingatkan bahwa berbisnis itu sulit.
Ada banyak hal yang perlu disiapkan dalam mulai berbisnis atau membuka usaha mandiri. Tentu Anda tidak perlu memusingkan hal-hal besar, cukup mulai bisnis dari rumah terlebih dahulu, sesuaikan dengan kemampuan Anda.
Di era ini, siapa saja bisa berbisnis dari rumah. Anda bisa mendapatkan profit yang cukup besar jika persiapan bisnis dilakukan dengan tepat. Pastinya, target pasar Anda akan lebih luas dengan berbisnis online.
Menariknya, bisnis online atau bisnis kecil pun harus dipersiapkan sematang mungkin. Anda harus memikirkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan menyiapkan beberapa exit strategy untuk meminimalisir kerugian.
Paling tidak, ada 5 tahapan mulai bisnis kecil-kecilan dari rumah yang bisa Anda coba terapkan. Yuk disimak!
1. Mulai dengan ide bisnis
Gambar: Unsplash
Pastinya tahap pertama dalam memulai bisnis Anda adalah dengan menggodok ide bisnis sematang mungkin. Biasanya, ide bisnis disesuaikan dengan ketertarikan Anda yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Cara terbaik menemukan ide bisnis Adalah dengan melihat ke dalam diri Anda sendiri. Adakah masalah-masalah yang membuat Anda kesal? Masalah yang berulang kali Anda hadapi tapi tidak ada orang lain yang memberikan solusi?
Sebagai contoh, Go-Jek mulai dengan masalah sulitnya menemukan ojek yang tepercaya dan bisa diandalkan setiap waktu. Keresahan tersebut lantas dipikirkan dan dicari solusinya, jadilah ide ojek online berbasis aplikasi.
2. Putuskan apa yang Akan Anda jual
Gambar: Unsplash
Ada banyak hal yang perlu Anda pikirkan dalam memulai bisnis, tapi tahap pertama yang mungkin perlu Anda pastikan adalah produk atau jasa apa yang akan Anda jual. Pasalnya, kesuksesan bisnis Anda tergantung pada kemampuan menjual produk atau jasa tersebut.
Untungnya, ada panduan sederhana yang bisa memudahkan Anda menentukan ide produk atau jasa yang cocok. Pertanyaan-pertanyaan berikut mungkin membantu Anda:
- Apakah ada permintaan pasar untuk produk atau jasa tersebut?
- Bagaimana produk atau jasa tersebut akan menguntungkan pelanggan?
- Apakah saya akan membeli produk atau jasa tersebut sendiri?
- Apakah permintaan pasar cukup tinggi untuk mendapatkan untung?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga akan memengaruhi jangkauan bisnis Anda. Sebagai contoh, dengan mengembangkan bisnis online, Anda perlu memenuhi permintaan pasar yang lebih luas, bukan hanya target pasar lokal.
3. Rancang Business Plan
Gambar: Unsplash
Tahap berikutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah merancang business plan. Tidak perlu terlalu rumit, mulai dari pertanyaan-pertanyaan sederhana yang harus Anda jawab secara tertulis. Misalnya:
- Apa tujuan bisnis Anda?
- Sebaiknya berbisnis dengan jalur offline atau online?
- Kepada siapa Anda menjual produk atau jasa tersebut?
- Apa tujuan akhir Anda?
- Bagaimana struktur finansial bisnis Anda?
Banyak pebisnis muda yang membuat kesalahan karena terlalu terburu-buru mulai berjualan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek tersebut. Minimal ada dua hal yang perlu Anda lakukan, yaitu melakukan riset pasar dan merencanakan exit strategy.
Riset pasar bisa Anda lakukan dengan pengamatan, misalnya melihat lokasi, persaingan bisnis, dan semacamnya. Exit strategy adalah rencana mitigasi Anda apabila bisnis tidak berkembang sesuai ekspektasi.
Jika Anda memilih berjualan secara online, ada beberapa aspek yang juga perlu dipenuhi. Misalnya, jalur apa yang anda pilih untuk berjualan? Apakah via WhatsApp, Instagram, website, atau bahkan lewat marketplace?
Bagi Anda tertarik berjualan online, coba mulai dengan membuat landing page atau website untuk memasarkan produk Anda, pastinya bisa langsung diintegrasikan ke WhatsApp atau marketplace Anda.
Berbisnis online lebih baik dimulai dari landing page atau website. Dengan demikian Anda bisa mengembangkan strategi omnichannel marketing, yaitu menggabungkan berbagai saluran penjualan untuk pengalaman belanja terbaik.
4. Ukur kemampuan finansial Anda
Gambar: Unsplash
Kesalahan pebisnis muda berikutnya adalah mencampurkan uang bisnis dan uang pribadi. Biasanya kesalahan tersebut dilakukan tidak sengaja, tapi dampaknya bisa merugikan.
Pastikan Anda mulai dengan menyiapkan modal bisnis terlebih dahulu. Modal tersebut harus dipisahkan dari uang pribadi Anda. Cara ini penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Setelahnya, penuhi poin-poin berikut:
- Tentukan profitabilitas: Berapa banyak pendapatan yang perlu dihasilkan untuk menutup semua pengeluaran?
- Tentukan harga produk atau jasa: Berapa biaya tetap, biaya variabel, dan berapa biaya total produksi atau tenaga kerja?
- Analisis data: Berapa banyak produk yang perlu Anda jual untuk mendapatkan keuntungan?
Intinya, jangan terlalu banyak mengeluarkan uang dalam memulai bisnis. Cari cara-cara untuk menekan biaya, bisa dengan membeli barang bekas (misalnya membeli freezer second untuk bisnis frozen food), menggunakan jasa paruh waktu, merencanakan pinjaman bank, dan sebagainya.
5. Daftarkan UMKM resmi dan kebutuhan legalitas
Gambar: Unsplash
Setelah menyiapkan rencana-rencana di atas dan sudah mulai berbisnis, tahap berikutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah mendaftarkan usaha Anda secara resmi. Anda bisa mendaftarkan UMKM secara online, caranya cukup mudah, tidak lagi membutuhkan SIUP, TDP, atau semacamnya.
Anda bisa mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai pengganti identitas perusahaan tersebut. Dengan demikian, bisnis Anda terdaftar secara resmi di mata pemerintah, bisnis Anda akan mendapatkan perlindungan hukum dan manfaat-manfaat lainnya.
Klik di sini untuk mengetahui cara mendaftarkan UMKM secara online. Pastikan Anda juga mengetahui legalitas yang dibutuhkan online seller berikut ini.
Yuk mulai berbisnis, semoga membantu ya!
