Mengelola sebuah situs web untuk bisnis kecil bukan hanya soal menampilkan produk atau layanan secara online. Anda juga bertanggung jawab melindungi data sensitif yang mungkin dibagikan oleh pengunjung dan pelanggan.
Sudah menjadi rahasia umum, dunia internet dipenuhi dengan berbagai ancaman keamanan. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selalu mencari cara untuk mengeksploitasi situs web yang rentan. Karena itu, Anda tidak bisa menganggap enteng data-data yang tersimpan di website Anda.
Langkah-langkah keamanan yang Anda terapkan merupakan garis pertahanan pertama terhadap ancaman-ancaman ini. Mulai dari memperkuat situs dengan kata sandi yang aman hingga mencegah serangan malware. Tindakan pencegahan sangat penting untuk melindungi situs web dan bisnis Anda secara online.
Baik Anda mengelola situs web sederhana, blog, atau platform ecommerce dengan banyak akun pengguna, faktanya adalah Anda tidak boleh mengabaikan aspek keamanan. Terutama jika situs web Anda menerima transaksi atau menangani informasi sensitif pelanggan.
Panduan ini akan membahas secara mendalam beberapa ancaman situs web paling umum yang dihadapi oleh bisnis kecil-menengah saat ini.
Mengapa Hacker Membidik Situs Web Kecil?
Faktanya, hacker alias peretas tidak hanya mengincar perusahaan besar. Situs web bisnis kecil juga menjadi sasaran utama, dan ada alasan kuat untuk itu. Beberapa penjahat siber mencari keuntungan finansial, berusaha mencuri informasi kartu kredit, menahan data penting Anda untuk meminta tebusan, dan sebagainya.
Ada juga yang memiliki misi menyebarkan malware, menggunakan situs Anda sebagai platform tersembunyi untuk menginfeksi pengunjung, bersama ribuan situs lainnya. Jangan lupakan pula para pemburu data, yaitu mereka mengincar informasi pribadi pelanggan yang Anda sebenarnya sudah Anda simpan.
Bagi banyak peretas, situs web bisnis kecil dianggap sebagai target mudah, lebih mudah ditembus dibandingkan situs perusahaan besar yang memiliki keamanan lebih kuat.
Target umum peretas?
Salah satu platform situs web yang paling sering menjadi sasaran peretas adalah WordPress. Sebuah laporan terbaru dari Sucuri menunjukkan bahwa 95,5% situs yang dibersihkan dari malware pada tahun 2023 dibangun menggunakan WordPress.
Mengapa WordPress menjadi target besar? Sederhana, faktanya WordPress menguasai lebih dari sepertiga internet dan mendominasi 62,5% pasar CMS open-source. Popularitas WordPress membuatnya menjadi sasaran empuk bagi peretas.
Namun, ancaman keamanan situs web tidak selalu mengincar CMS tertentu, brand besar, atau target berprofil tinggi. Peretas sering menggunakan bot otomatis untuk mencari kelemahan di berbagai situs, baik besar maupun kecil. Begitu kelemahan ditemukan, mereka langsung memanfaatkan kesempatan tersebut, tanpa memandang seberapa besar atau kecil situs tersebut.
Jenis Ancaman Keamanan Siber
Ancaman keamanan siber semakin sering terjadi dan semakin canggih. Saat ini, pelaku kejahatan siber berusaha mengakses file perusahaan Anda, mencuri kata sandi akun, melacak pergerakan Anda, atau menahan hard drive Anda untuk ditebus. Berikut adalah beberapa metode umum yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Phishing
Phishing adalah jenis serangan rekayasa sosial yang paling umum Anda temui. Bentuk serangan ini bisa bermacam-macam, seperti email spam atau pesan teks yang meminta Anda secara tidak sadar mengungkapkan informasi sensitif melalui situs web palsu, atau email dari sumber yang tampaknya resmi. Trik lainnya juga sering digunakan.
Contoh phishing yang umum meliputi:
- Situs web yang meminta informasi kartu kredit Anda.
- Tautan unduhan untuk kupon, kwitansi, atau layanan yang tidak pernah Anda gunakan.
- Undian, kontes, dan sejenisnya.
- Lampiran file atau dokumen berbahaya.
- Dengan memberikan kesan otoritas atau legitimasi, pelaku phishing dapat memperoleh kepercayaan Anda dan membujuk Anda untuk memasukkan detail yang rentan atau mengklik tautan dan unduhan berbahaya.
2. Kebocoran Kata Sandi dan Data
Setiap tahun, masalah kebocoran data selalu ada, baik untuk bisnis besar maupun bisnis kecil. Peretas sering menargetkan perusahaan besar untuk mengungkap basis data berisi alamat email, kata sandi, dan informasi penting lainnya yang bisa terkait dengan keuangan atau data sensitif lainnya.
Menyimpan kata sandi di browser memang memudahkan, tetapi juga berisiko, misalnya ketika ada pengguna yang tidak berwenang masuk ke akun admin website Anda. Saat ini, browser modern memiliki integrasi manajemen kata sandi sebagai langkah keamanan saat Anda masuk ke situs web.
3. Serangan DDoS
Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan yang membanjiri situs web Anda dengan traffic palsu dari berbagai sumber sekaligus. Gambarannya begini, bayangkan ribuan orang yang mencoba masuk ke sebuah toko pada saat bersamaan, membuat pintu masuk terlalu penuh sehingga ujung-ujungnya tidak ada yang bisa masuk.
Serangan ini dapat membuat server Anda macet atau melambat sehingga pengunjung asli tidak dapat mengakses situs Anda. Saat Anda sibuk menangani lonjakan traffic, peretas mungkin memanfaatkan gangguan ini untuk mengambil data penting atau informasi lainnya.
4. Malware
Malware adalah software/perangkat lunak berbahaya, yaitu serangan siber yang paling umum ditemui. Serangan ini bisa terjadi melalui ransomware, virus, phishing, atau cara negatif lainnya. Ada tiga jenis utama malware: Trojan horse, virus, dan worm.
- Trojan Horse: Penipuan dengan menyembunyikan malware dalam aplikasi lain, seperti game atau unduhan dari internet.
- Virus: Kode berbahaya yang menyerang program, file, atau bagian dari sistem operasi.
- Worm: Jenis malware yang menginfeksi sistem dan program lain yang terhubung.
5. Ransomware
Sesuai namanya, ransomware menahan informasi penting milik perusahaan sebagai tebusan. Ini bisa mencakup kata sandi, informasi kartu kredit dan data pribadi lainnya, file, database, aplikasi, serta aset berharga lainnya. Biasanya, "tebusan" harus dibayar dalam tenggat waktu yang ditentukan peretas. Jika tidak, file tersebut akan hilang atau informasi pribadi yang disita akan disebarluaskan secara publik.
Ransomware biasanya menyebar melalui email spam atau serangan jaringan, dan sering kali menargetkan bisnis kecil. Serangan ransomware dapat menyebabkan situs web Anda tidak berfungsi, merusak reputasi situs di mata mesin pencari maupun pengunjung, dan menghancurkan pendapatan dari ecommerce.
Menjaga Keamanan Website
Langkah pertama dalam menilai risiko keamanan website bisnis Anda adalah dengan melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan yang ada saat ini. Buat daftar inventaris aset, termasuk semua perangkat lunak dan perangkat keras yang Anda gunakan. Buat juga daftar area penyimpanan data dan siapa yang memiliki akses ke data tersebut.
Pastikan informasi ini disimpan di tempat yang aman dan hanya pihak tertentu yang dapat mengaksesnya. Anda juga perlu mengevaluasi sistem keamanan yang sudah ada untuk menemukan potensi kelemahan. Melakukan penilaian risiko bisnis secara berkala akan membantu menjaga keamanan bisnis Anda.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan dan dipersiapkan untuk meminimalisir risiko serangan keamanan pada situs web Anda:
1. Buat rencana serangan siber – Bersiaplah menghadapi keadaan darurat. Anda perlu memastikan bisnis, karyawan, dan klien Anda terlindungi jika terjadi serangan siber.
2. Cadangkan data Anda – Simpan salinan data di hard drive atau cloud sebagai antisipasi jika Anda diretas dan data Anda terhapus.
3. Gunakan software keamanan – Kurangi kemungkinan diretas dengan menggunakan software keamanan yang secara terus-menerus memindai ancaman.
4. Tetap terinformasi tentang tren keamanan siber terbaru – Mengetahui bagaimana kejahatan siber terjadi adalah kunci untuk melindungi diri dari metode terbaru yang digunakan peretas.
5. Edukasi karyawan Anda – Pastikan karyawan menyadari ancaman keamanan siber dan mengambil langkah pencegahan untuk melindungi diri mereka sendiri dan bisnis Anda.
6. Lakukan audit dan pembaruan keamanan secara berkala – Ini akan memastikan tidak ada celah dalam jaringan Anda dan mengurangi risiko serangan siber.
7. Miliki perlindungan malware dan virus – Software jenis ini secara otomatis akan memindai ancaman dan mencegahnya mencemari komputer dan jaringan Anda.