Ada beberapa metrik situs web yang perlu diukur untuk menilai dan mengetahui tingkat engagement suatu website. Salah satu metrik yang umum diukur adalah page views, tapi ada banyak metrik lain yang juga perlu diperhatikan.
Katakanlah Anda sudah menjalankan website online shop selama beberapa bulan. Lalu, bukankah Anda ingin mencari tahu berapa banyak pengunjung website tersebut? Berasal dari mana pengunjung website tersebut dan berapa lama mereka bertahan ketika membuka website Anda?
Berbagai insight semacam itu penting untuk mengukur kualitas website anda dan menyiapkan rencana untuk masa mendatang, misalnya untuk strategi digital marketing. Anda bahkan bisa mengetahui kebiasaan atau perilaku pengunjung website.
Nah yang menarik, metrik-metrik tersebut juga bisa menunjukkan masalah website. Misalnya, jika bounce rate tinggi, kemungkinan ada masalah pada page load time yang terlalu lama.
Metrik juga bisa mengukur campaign yang mungkin sedang Anda lakukan, seperti campaign marketing di media sosial, pemasangan iklan, dan lain sebagainya.
Apa itu metrik Website?
Metrik website pada dasarnya adalah ukuran-ukuran untuk mengetahui kinerja situs web. Ada beberapa metrik yang diukur, mulai dari page views hingga traffic source.
Anda juga bisa mengukur setiap aksi yang dilakukan oleh pengunjung website, seperti halaman landing pertama, waktu yang dihabiskan di halaman tersebut, hingga interaksi yang mereka lakukan.
Perlu diingat, tujuan utama pembuatan website, khususnya website online shop adalah untuk mengubah pengunjung menjadi lead, lalu mengupayakan lead tersebut menjadi sales atau pelanggan.
Nah, proses perjalanan calon customer tersebut bisa dilihat melalui data. Anda bisa melihat dan mengolah data tersebut dengan bantuan tool seperti Google Analytics. Analisis terhadap data metrik tersebut bisa membantu Anda mengetahui daya tarik website, lalu mencari tahu kelemahan yang harus diperbaiki.
Analisis data website juga bisa membantu Anda mengetahui banyak hal. Misalnya, Anda bisa mengetahui bahwa salah satu halaman bermasalah, tidak bisa dibuka atau semacamnya.
Anda juga bisa mendapatkan data positif. Katakanlah Anda telah mengupayakan strategi on-page SEO dan ternyata laman blog website tersebut terbukti bisa menyumbang traffic yang cukup tinggi.
Persoalannya, ada begitu banyak metrik website yang bisa menyajikan data. Namun, bagi Anda yang baru mulai dan ingin fokus terhadap perkembangan website di tahap awal, berikut 6 metrik utama untuk website yang harus dianalisis.
1. Page Views
Page views alias views mengukur berapa banyak halaman di suatu website dilihat oleh pengunjung. Setiap kali halaman website dibuka di browser pengunjung, entah melalui desktop atau mobile, akan dihitung sebagai satu view.
Jadi, jika pengunjung website tersebut melakukan reload atau load ulang halaman yang sama, akan dihitung sebagai dua view. Jadi, satu pengunjung bisa menghasilkan beberapa view dalam sekali kunjungan website.
Angka pageview bisa jadi panduan yang cukup baik untuk mengukur pertumbuhan website Anda. Namun, perlu diingat bahwa metrik ini tidak sepenuhnya menggambarkan kualitas web atau perilaku pengunjung.
2. Average Time on Page
Average time on page mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung dalam membuka suatu halaman web. Angka ini justru bagus untuk menggambarkan kualitas konten Anda.
Semakin lama pengunjung membuka halaman tersebut, dapat diartikan bahwa mereka semakin tertarik dengan konten atau artikel tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas konten/artikel yang mereka lihat cukup memuaskan.
Selain itu, angka rata-rata ini juga menunjukkan bagaimana penilaian pengunjung terhadap informasi yang Anda berikan. Sebaliknya, jika angka yang dihasilkan kecil, berarti pengunjung tidak begitu tertarik dengan informasi tersebut.
3. Average Session
Session mencakup sekumpulan interaksi yang dilakukan pengunjung di website Anda dalam periode tertentu, umumnya periode satu jam atau dua jam. Nah, average session mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung dalam satu sesi.
Session penting untuk menggambarkan tingkat engagement website Anda. Katakanlah Anda memiliki situs berita online. Nah, si pengunjung awalnya hanya membuka satu artikel, tapi kemudian membuka artikel-artikel lain.
Waktu yang dihabiskan si pengunjung tersebut cukup lama, misalnya sampai 60 menit alias satu jam. Jadi, pengunjung tersebut tertarik dengan isi website Anda, hingga menghabiskan waktu mencapai satu session. Angka ini mengukur engagement.
Data average session umumnya dikombinasikan dengan metrik engagement lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas soal daya tarik website tersebut di mata pengunjung.
4. Pages per Session
Pages per session menghitung rata-rata jumlah halaman yang dibuka oleh user atau pengunjung dalam satu sesi. Angka ini mungkin tidak cukup menggambarkan engagement jika dilihat begitu saja, harus ditempelkan dengan konteks.
Katakanlah website Anda memiliki average duration yang cukup bagus. Pertanyaannya, dalam sekitar total waktu dua jam membuka website Anda, apa yang dilakukan oleh pengunjung tersebut?
Apakah mereka hanya membuka satu atau dua halaman saja atau bahkan membuka lebih banyak halaman-halaman lain? Pertanyaan inilah yang bisa dijawab oleh pages per session.
Pages per session juga bisa menggambarkan kualitas engagement website Anda. Coba tingkatkan pages per session dengan menambahkan internal link, seperti related post, Baca Juga, dan semacamnya.
5. Bounce Rate
Bounce rate menggambarkan persentase pengunjung yang awalnya membuka salah satu halaman di website Anda, tapi kemudian langsung pergi/close tanpa berinteraksi dengan halaman tersebut, juga tidak membuka halaman-halaman lainnya.
Disebut bounce rate karena pengunjung tersebut 'melompat' setelah membuka salah satu halaman di website Anda tanpa berinteraksi. Jadi, semakin tinggi persentase bounce rate, semakin buruk kualitas engagement website tersebut.
Tidak perlu khawatir, bounce rate yang tinggi tidak selalu berarti konten atau artikel di website Anda buruk. Hal pertama yang perlu Anda cek adalah page load speed atau kecepatan loading halaman tersebut.
Seperti yang kita tahu, halaman website yang terlalu lama untuk dibuka alias "lemot" jelas akan membuat pengunjung frustrasi dan memilih pergi. Jadi, ada hal teknis website yang perlu diperbaiki.
6. Traffic Sources
Traffic sources juga jadi salah satu metrik paling penting untuk mengukur kualitas website Anda, apalagi jika Anda tengah menjalankan campaign digital marketing tertentu.
Jika Anda memiliki online shop atau situs web lain, penting untuk mengetahui traffic source alias asal atau cara si pengunjung tiba di website Anda. Ada beberapa traffic source, tapi yang utama adalah sebagai berikut:
- Direct, yaitu ketika user tiba di website Anda dengan langsung mengetik url di browser atau dengan mengklik bookmark. Intinya, user tersebut sudah sangat kenal dengan website Anda. Mereka langsung mengetik url web di browser, tidak lagi menggunakan Google atau laman pencarian lain.
- Organic, yaitu ketika user tiba di website melalui laman pencarian seperti Google, tapi yang tidak termasuk iklan. Biasanya user tersebut mencari kata kunci tertentu dan Google merekomendasikan website Anda kepada mereka.
- Social media, yaitu ketika user tiba di website Anda melalui link yang dibagikan di media sosial, bisa dari Instagram, X, TikTok, dan lainnya. Angka ini penting, apalagi jika Anda sedang menjalankan campaign di media sosial brand Anda.
- Ads, yaitu ketika user tiba di website Anda melalui link iklan, misalnya Google Ads, Facebook Ads, dan lain sebagainya. Angka ini juga bisa menunjukkan seberapa efektif iklan yang Anda pasang di situs-situs lain.