
Sebagai seseorang yang paham dunia digital, Anda pasti menyadari perubahan besar dalam cara orang mengonsumsi konten. Situs web berbasis teks dan gambar memang sempat berjaya, tetapi kini video singkat dan interaktif menjadi primadona.
Anda hidup di era TikTok dan YouTube, yaitu ketika perhatian orang harus ditarik dalam hitungan detik melalui visual yang menarik dan alur cerita yang menggugah rasa penasaran.
Sebuah laporan TikTok tahun 2024 bahkan mengungkapkan bahwa iklan dengan teknik storytelling berbasis rasa ingin tahu mengalami peningkatan waktu tonton (watching time) hingga 1,4 kali lipat.
Hal yang sama berlaku untuk desain web. Pengguna ingin menikmati konten yang lebih interaktif, dan salah satu tren terbaru yang mendukung hal ini adalah scrollytelling.
Berikut bahasan lebih lengkap soal scrollytelling, mulai dari cara kerjanya hingga contoh penerapannya, agar Anda bisa tetap unggul dalam tren desain web modern.
Apa Itu Scrollytelling?
Teknik scrollytelling
Gambar: flourish.studio
Scrollytelling adalah teknik bercerita secara visual yang menggabungkan elemen interaktif pada sebuah halaman web. Dengan pendekatan ini, informasi disampaikan secara bertahap, sehingga pengguna merasakan perjalanan cerita saat mereka melakukan scrolling ke bawah.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan dalam dunia jurnalisme digital oleh The New York Times melalui proyek Snow Fall: The Avalanche at Tunnel Creek, yang kemudian memenangkan Penghargaan Pulitzer pada tahun 2013.
Namun, scrollytelling tidak hanya terbatas pada dunia jurnalistik. Setiap brand memiliki cerita yang ingin disampaikan, dan teknik ini memungkinkan mereka untuk menyajikannya dengan cara yang lebih menarik dan dinamis.
Bagaimana Scrollytelling Bekerja?
Scrollytelling dapat dianalogikan seperti komik, yaitu ketika cerita visual dibagi menjadi beberapa bagian atau adegan.
Namun, alih-alih hanya menggunakan teks dan gambar statis, teknik ini menggabungkan animasi web, elemen interaktif, serta video background untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Saat pengguna scrolling halaman, konten baru akan muncul secara bertahap, mengembangkan cerita dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih imersif. Dengan pendekatan ini, halaman web tidak lagi terasa seperti sekadar kumpulan teks dan gambar, tetapi menjadi sebuah pengalaman digital yang hidup dan menarik.
Komponen Penting dalam Scrollytelling
Ilustrasi scrollytelling
Gambar: data.europa.eu
Seperti halnya menyusun sebuah cerita, elemen-elemen dalam scrollytelling sangat bergantung pada kreativitas Anda.
Anda bisa membawa pembaca ke dalam dunia 2D melalui infografis, menciptakan pengalaman sinematik dengan animasi 3D, atau menghadirkan sensasi interaktif melalui grafik dinamis, audio imersif, dan elemen desain tematik lainnya.
Namun, ada beberapa komponen utama yang sering digunakan dalam scrollytelling, di antaranya:
1. Infografis
Gunakan kombinasi grafik, teks, dan data untuk menyajikan informasi dengan cara yang lebih visual dan mudah dipahami. Infografis membantu menyampaikan wawasan secara efektif, terutama dalam menampilkan data statistik atau konsep yang kompleks.
2. Grafik 3D
Tambahkan kedalaman dan unsur realisme ke dalam desain visual Anda dengan elemen tiga dimensi (3D). Representasi 3D dapat membuat pengalaman lebih imersif, memberikan perspektif yang lebih nyata, dan menarik perhatian pengguna lebih lama.
3. Scroll Interaktif (Vertikal & Horizontal)
Dengan fitur ini, pengguna dapat menjelajahi konten baik secara vertikal maupun horizontal. Scroll interaktif tidak hanya meningkatkan keterlibatan, tetapi juga memberikan cara yang lebih intuitif untuk mengonsumsi informasi.
4. Parallax Scrolling
Teknik ini menciptakan efek kedalaman dengan menggerakkan lapisan-lapisan halaman web pada kecepatan berbeda. Efek ini memberikan kesan dinamis dan membuat cerita terasa lebih hidup saat pengguna melakukan scrolling halaman.
5. Animasi Teks
Tambahkan efek animasi pada teks untuk menyoroti informasi penting, mengarahkan perhatian pengguna, dan meningkatkan pengalaman membaca di dalam website.
6. Halaman Dinamis
Personalisasikan pengalaman pengguna dengan transisi halaman yang berubah sesuai interaksi. Ini memungkinkan layout dan konten beradaptasi secara real-time berdasarkan tindakan yang dilakukan pengguna.
7. Elemen Audio
Gunakan narasi suara, musik latar, atau efek suara untuk membuat pengalaman lebih menarik dan meninggalkan kesan mendalam. Audio dapat digunakan untuk mendukung teks, memperkuat suasana, atau mengarahkan pengguna pada elemen penting seperti tombol Call-to-Action (CTA).
Manfaat Scrollytelling dalam Desain Web
Ilustrasi scrollytelling website
Gambar: elementor.com
Scrollytelling memungkinkan Anda menciptakan pengalaman web yang lebih menarik dan imersif, memberikan berbagai keuntungan bagi klien maupun pengunjung website. Berikut beberapa manfaat utama dari teknik scrollytelling dalam situs web Anda.
1. Meningkatkan Daya Ingat terhadap Brand
Di era digital yang penuh dengan informasi, banyak pengunjung hanya sekadar menelusuri halaman tanpa benar-benar menyerap isinya. Namun, jika Anda menyajikan cerita dengan cara yang menarik, brand Anda akan lebih mudah diingat. Teknik ini juga membantu meningkatkan efektivitas landing page, menghasilkan lebih banyak interaksi dan konversi.
2. Pengalaman yang Lebih Personal
Dengan elemen interaktif seperti infografis, grafik, dan animasi yang merespons tindakan pengguna, setiap pengunjung mendapatkan pengalaman yang lebih personal. Pendekatan ini membuat website terasa lebih dinamis dan relevan bagi setiap individu, meningkatkan keterlibatan pengguna.
3. Membuat Pengunjung Bertahan Hingga Akhir
Scrollytelling secara alami menciptakan pengalaman yang memikat, mendorong pengunjung untuk tetap menjelajahi situs hingga akhir. Dengan penyampaian cerita yang menarik, mereka akan lebih aktif melakukan scrolling, memahami konten, dan mengenal brand Anda lebih dalam.
Cara Menggunakan Scrollytelling dalam Konten Web
Contoh scrollytelling dalam website
Gambar: cdn.prod.website-files.com
Untuk menciptakan pengalaman interaktif yang menarik, ada beberapa langkah terbaik yang bisa Anda terapkan dalam scrollytelling, yaitu:
1. Buat Cerita yang Menarik
Mulailah dengan narasi yang dapat menarik perhatian audiens Anda. Pilih cerita yang relevan dan memiliki daya tarik emosional agar pengunjung merasa terhubung dengan konten yang Anda sajikan.
2. Rancang Struktur yang Jelas
Bagi cerita Anda ke dalam beberapa bagian atau adegan yang akan dipicu oleh aksi scrolling pengguna. Pastikan setiap bagian mengalir dengan baik agar pengalaman membaca tetap lancar dan tidak membingungkan.
3. Pilih Elemen Multimedia yang Mendukung
Gunakan gambar, video, animasi, infografis, atau klip audio yang sesuai dengan tema dan pesan yang ingin disampaikan. Elemen visual ini akan membantu memperkaya narasi dan meningkatkan daya tarik konten.
4. Tambahkan Fitur Interaktif
Perkuat pengalaman pengguna dengan parallax effect, animasi berbasis scroll, atau fitur lain yang merespons interaksi pengguna. Anda juga bisa mengeksplorasi gamification website untuk meningkatkan keterlibatan pengunjung.
5. Optimalkan Performa Website
Desain yang menarik tidak akan efektif jika halaman web memuat terlalu lama. Pastikan pengalaman scrollytelling berjalan lancar di berbagai perangkat dengan mengoptimalkan kecepatan loading, seperti memperkecil ukuran file grafik dan menggunakan teknik coding yang efisien.
Scrollytelling untuk Brand
Scrollytelling menjadi terobosan dalam storytelling merek dan halaman produk e-commerce. Dengan teknik ini, brand dapat menciptakan pengalaman yang lebih imersif, membangun keterikatan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Pada halaman produk, scrollytelling dapat membantu calon pembeli memahami perjalanan produk dengan lebih menarik. Fitur-fitur unggulan bisa ditampilkan melalui video, animasi, dan testimoni pelanggan, menciptakan pengalaman interaktif yang lebih persuasif dibandingkan konten yang statis.
Mengapa Scrollytelling Efektif?
- Meningkatkan Keterlibatan: Dengan menyisipkan elemen visual dan interaktif, scrollytelling dapat menarik perhatian audiens dan membuat mereka bertahan lebih lama di halaman.
- Pengalaman yang Imersif: Teknik ini memungkinkan user menjadi bagian dari cerita, menggulir halaman sesuai ritme mereka sendiri.
- Fleksibilitas dalam Penggunaan: Scrollytelling bisa diterapkan pada berbagai jenis konten, mulai dari artikel berita hingga storytelling brand, memberikan ruang kreatif yang luas.
Siapa yang Harus Menggunakan Scrollytelling?
Dari startup teknologi hingga pebisnis kelas menengah, scrollytelling bisa menjadi alat yang efektif bagi siapa saja yang ingin menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang lebih menarik.
Teknik ini sangat berguna bagi brand yang ingin menggabungkan teks dan media untuk menciptakan konten yang lebih mudah diingat dan dibagikan.
Di era digital, konten yang mampu melibatkan dan berinteraksi dengan audiens menjadi lebih penting dari sebelumnya.