10 Januari 2022 11:37 am

Mengenal Omnichannel Marketing, Masa Depan Toko Retail di Era Digital

Mengenal Omnichannel Marketing, Masa Depan Toko Retail di Era Digital
Anda memiliki toko retail? Beberapa tahun terakhir Anda mungkin menyadari perubahan ekstrem dalam penjualan dan minat pembeli.

Retail adalah segala usaha dalam bidang perniagaan, baik barang dan jasa, dalam jumlah kecil kepada pengguna akhir. Anda mungkin lebih mengenalnya sebagai toko eceran.

Nah modern ini para pengecer menghadapi tantangan operasional yang disebabkan oleh pembatasan wilayah. Misalnya di Indonesia, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan PPKM, akibatnya toko retail semakin sepi.

Selain itu, toko retail juga masih harus menghadapi tantangan besar dalam masuk ke wilayah online. Saat ini ada persaingan besar antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.

Saat ini pandemi memang sudah sedikit terkontrol, tapi para ahli meyakini bahwa kebiasaan-kebiasaan baru yang timbul di era pandemi tidak akan hilang begitu saja. Artinya, masyarakat mungkin sudah lebih terbiasa dengan belanja online, tidak perlu mendatangi toko secara langsung.

Oleh sebab itu, para pemilik toko retail harus memikirkan kembali strategi untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang. Masalah inilah yang dapat diatasi oleh omnichannel marketing. Apa itu?

Apa itu omnichannel marketing?


Gambar: Unsplash
Gambar: Unsplash
Omnichannel marketing adalah integrasi tak terbatas antara branding, messaging, dan titik temu konsumen secara online atau offline saat melewati saluran penjualan (sales funnel).

Strategi ini meningkatkan customer experience jadi lebih signifikan.Strategi omnichannel marketing berpusat pada sudut pandang konsumen. Dengan strategi ini, konsumen dapat berinteraksi dengan bisnis Anda melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial hingga toko konvensional.

Pendekatan omnichannel memastikan bahwa konsumen dapat memiliki pengalaman yang positif dan konsisten di setiap saluran penjualan. Ada beberapa elemen kunci yang penting, di antaranya:
  • Visi, desain, dan warna brand yang konsisten dan mudah diidentifikasi
  • Pesan yang dibuat personal berdasarkan minat tertentu dari konsumen
  • Konten yang dibuat berdasarkan interaksi sebelumnya.
Tren omnichannel marketing ini sudah dilakukan oleh beberapa brand besar di dunia. Contoh paling mudah adalah IKEA yang memiliki beberapa platform seperti toko online, aplikasi HP, panggilan telepon, atau mendatangi toko konvensional terdekat di kota Anda.

Gambar: Pexels
Gambar: Pexels

Jadi, calon konsumen dapat mengakses produk atau penawaran di setiap saluran yang mereka pilih, entah itu saluran online atau offline. IKEA merancang saluran penjualan yang mulus dan terintegrasi.

Katakanlah Anda pertama kali melihat salah satu produk IKEA di media sosial, lalu beberapa pekan setelahnya Anda kembali berinteraksi dengan produk tersebut lewat aplikasi HP.

Nah Anda bisa membeli langsung produk tersebut secara online, bisa juga mendatangi toko konvensional IKEA dan akan menemui produk yang sama. Dengan demikian, perjalanan Anda sebagai pembeli di saluran penjualan IKEA akan terasa mulus dan menyenangkan.

Contoh lainnya adalah Kopi Kenangan, brand F&B pertama yang bisa menjadi unicorn di Indonesia dan Asia Tenggara. Anda yang pernah mengonsumsi kopi kenangan mungkin menyadari bahwa mereka menerapkan strategi marketing yang terintegrasi.

Kopi Kenangan memiliki aplikasi mobile yang bisa digunakan untuk memesan produk. Konsumen bisa memilih delivery atau mengambil pesanan mereka sendiri di toko.

Lalu, Kopi Kenangan juga mencantumkan QR Code di kemasan mereka. QR Code ini dapat dipindai menggunakan aplikasi mobile guna mendapatkan promo dan melakukan pemesanan.

Kopi Kenangan juga memberikan promosi yang sama di setiap saluran pembelian mereka, entah itu menggunakan aplikasi pihak ketiga atau datang langsung ke toko retail.

Apa yang harus Anda lakukan?


Gambar: Pexels
Gambar: Pexels

Saat ini tidak banyak batasan yang dihadapi konsumen dalam melakukan pembelian. Kehadiran e-commerce dan media sosial telah mengubah kebiasaan pembelian mereka, pandemi memperkuatnya.

Saat ini konsumen memiliki banyak pilihan dalam membeli produk. Mereka bisa memilih mau membeli dari siapa dan bagaimana proses pembelian itu dilakukan.

Untuk brand-brand besar, perubahan perilaku konsumen ini telah memaksa mereka memikirkan ulang strategi marketing. Brand harus muncul sebagai solusi yang lebih relevan, lebih bermakna, lebih mudah membantu konsumen.

Sebagian besar brand mengambil strategi yang sudah sangat jelas, yaitu melakukan transformasi digital. Memang benar nilai bisnis mereka meningkat, tapi faktanya upaya tersebut tidak benar-benar menunjukkan perubahan signifikan.

Dibutuhkan strategi yang dinamis dan terintegrasi untuk selalu hadir bagi konsumen. Jika Anda ingin membangun strategi omnichannel marketing untuk memperkuat bisnis retail, penting bagi Anda menerapkan strategi tersebut di seluruh area/divisi bisnis Anda.

Anda mungkin merasa bahwa omnichannel marketing untuk bisnis retail berarti harus dimulai dengan mengembangkan bisnis ke wilayah online. Singkatnya, Anda bisa membuat website lalu mencari cara untuk mengintegrasikan toko online dan toko offline.

Anggapan tersebut tidak keliru, tapi fakta penerapannya di lapangan jauh lebih kompleks. Anda harus memanfaatkan setiap sumber daya untuk meningkatkan interaksi antara online-offline jadi lebih mulus.

Oleh sebab itu, ada beberapa cara berpikir strategis untuk melakukan transformasi omnichannel bisnis retail Anda. Apa saja sih?

Gambar: Pexels
Gambar: Pexels

1. Data collection


Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengumpulkan data mengenai konsumen Anda. Data ini dapat membantu Anda memahami bagaimana target audiens Anda melakukan interaksi dengan bisnis Anda, device apa yang digunakan, pesan seperti apa yang mendapatkan engagement lebih tinggi, dan produk apa yang mereka mau.

2. Data analysis


Setelah mengumpulkan data tersebut, Anda perlu menerjemahkannya menjadi insights yang dapat dieksekusi. Lakukan analisis mendalam, jika bisa pilih data yang paling baru.

3. Customer journey mapping


Sebelum merancang strategi omnichannel marketing, Anda harus terlebih dahulu memetakan perjalanan konsumen untuk setiap target segmen Anda. Dengan melakukan pemetaan ini, Anda dapat memahami perjalanan konsumen dari pertama kali menemukan bisnis Anda hingga melakukan pembelian.

4. Brand guidelines


Seperti yang disinggung di atas, omnichannel marketing harus terintegrasi di setiap platform. Oleh sebab itu, Anda harus merancang brand identity yang jelas mulai dari warna, pesan yang dimuat, pendekatan psikologis, dan semacamnya.

5. Testing


Jika sudah merasa siap, Anda bisa mulai menerapkan strategi omnichannel marketing tersebut. Tentu Anda perlu melalui proses trial and error untuk mencari racikan yang paling pas.

Keuntungan omnichannel marketing


Gambar: Pexels
Gambar: Pexels

Modern ini hampir semua brand besar menggunakan strategi omnichannel marketing. Konsumen sekarang lebih selektif dan strategi ini dapat membantu Anda mencuri perhatian mereka. Berikut beberapa manfaatnya:
  • User experience jauh lebih baik
  • Strategi dan identitas brand lebih padu
  • Revenue meningkat
  • Data konsumen jadi lebih lengkap
  • Konsumen mudah menemukan produk atau bisnis Anda
  • Identitas brand akan semakin dikenal

Waktunya bisnis retail terapkan omnichannel marketing

Strategi omnichannel marketing dapat membantu Anda menjemput konsumen di mana pun posisi mereka, dengan pesan dan waktu yang tepat. Melalui strategi ini, Anda dapat memberikan pengalaman belanja yang terpadu bagi konsumen.

Untuk bisnis retail secara khusus, penerapan omnichannel marketing tidak lagi bisa ditunda. Anda harus segera bergerak untuk menjaga perkembangan bisnis.

Sebagai pemilik bisnis retail, Anda perlu merancang saluran penjualan supaya konsumen dapat melakukan pembelian di toko atau secara online, lalu mereka bisa memberikan ulasan di media sosial.

Strategi yang Anda terapkan juga harus mencakup seluruh area bisnis, bukan hanya marketing. Sebagai contoh, konsumen mungkin melakukan pembelian lewat website atau aplikasi, tapi jika mau mereka bisa mengambil barang langsung di toko. Selamat mencoba ya!
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari