Landing page terbukti sebagai salah satu strategi digital marketing yang sangat efektif. Anda bisa mendapatkan banyak lead baru dari landing page, tentu saja tujuan akhirnya adalah sales atau penjualan.
Popularitas landing page mulai menguat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sejak terjadi perubahan gaya belanja pelanggan. Sekarang, pelanggan sudah lebih percaya dan lebih suka melakukan pembelian secara online.
Pada dasarnya, landing page adalah sebuah halaman website yang dikunjungi oleh user setelah mengklik link atau tautan online. Link tersebut bisa didapatkan melalui hasil pencarian, bisa juga melalui iklan (ads).
Tujuan utama landing page adalah untuk mendapatkan lead atau sales dengan mendorong pengunjung merespons call-to-action (CTA). Landing page yang bagus telah dioptimalkan untuk mendorong konversi, yaitu perubahan pengunjung (visitor) menjadi pembeli atau pelanggan (buyer/customer).
Nah, yang dimaksud dengan CTA adalah kalimat ajakan atau rayuan yang biasanya menjadi bagian krusial dari sebuah landing page. Secara tidak sadar, Anda pasti sudah sering membaca atau mendengar kalimat-kalimat berikut:
- Klik di sini untuk mendapatkan diskon
- Baca selengkapnya
- Berlangganan sekarang
- Komen di bawah
- Download e-book gratis
- Coba sekarang
- Daftar sekarang
- Mulai secara gratis
Nah, CTA adalah salah satu elemen terpenting dalam landing page yang tidak boleh dilewatkan. Paling tidak, ada total 5 elemen wajib dalam sebuah landing page yang harus Anda pastikan tersedia. Apa saja sih?
1. Unique Selling Proposition (USP)
Gampangnya, Unique Selling Proposition alias USP adalah faktor yang membuat produk atau jasa Anda lebih baik dan lebih menarik dari kompetitor. Anda harus menegaskan USP dalam sebuah landing page.
Bayangkan USP sebagai sisi menarik dan berbeda dari tawaran Anda. Jadi, Anda juga perlu mengetahui bagaimana kompetitor mengemas produk atau jasa mereka, lalu carilah celah yang bisa digunakan dalam strategi pemasaran Anda.
Perlu diingat, landing page menggunakan gaya komunikasi yang ringkas dan tegas. Jadi pengunjung website bisa segera memahami apa yang membuat produk atau jasa Anda lebih menarik dari yang lain.
Biasanya USP ditulis dengan jelas di beberapa bagian berikut:
- Main headline
- Supporting headline
- Reinforcing statement (opsional)
Contoh USP yang paling mudah dipahami adalah pendekatan yang diambil Spotify. Aplikasi streaming musik ini mengutamakan kalimat "kemudahan akses terhadap jutaan lagu di mana pun dan kapan pun."
Ketegasan tersebut membuat Spotify berbeda dengan aplikasi streaming musik lainnya. Bahwa Anda bisa menikmati jutaan musik hanya dengan satu aplikasi.
2. Hero Image
Landing page yang bagus biasanya memiliki gambar yang menarik dan jelas. Saat ini pengguna internet sudah terbiasa dengan konten visual, jadi gambar jelas sangatlah penting.
Gambar adalah elemen visual yang menjadi daya tarik utama dari landing page Anda. Misalnya, Anda bergerak dalam bisnis kuliner, pastikan Anda menyuguhkan foto olahan makanan atau minuman terbaik Anda.
Bahkan saat ini Anda juga bisa menggunakan video yang terputar secara otomatis. Video akan jauh lebih cepat menarik perhatian pelanggan karena lebih mudah dinikmati.
3. Benefit
Landing page Anda membutuhkan copywriting atau kalimat persuasif yang bisa membuat pengunjung tertarik. Memang sudah ada headline yang langsung 'menonjok' pengunjung, tapi setelahnya mereka pun harus dirayu dengan kalimat-kalimat yang lebih lembut.
Nah, kalimat ini biasanya perlu ditulis dengan teknik copywriting yang tepat. Anda perlu merayu pelanggan dengan cara menjelaskan benefit dan fitur-fitur terbaik dari produk atau layanan Anda.
Pastikan bahwa kalimat Anda sesuai dengan brand bisnis Anda. Misalnya, jika Anda menjual produk kecantikan wanita, gunakan kalimat yang memanjakan dan menjanjikan untuk produk Anda tersebut.
4. Social proof
Secara sederhana, social proof juga bisa disebut sebagai testimoni. Artinya, sertakan pula komentar dan pengalaman pelanggan terdahulu yang pernah membeli produk Anda atau pernah menggunakan jasa Anda.
Saat ini calon pembeli lebih mudah diyakinkan dengan kalimat positif dari pembeli lain. Perubahan psikologis ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan masih efektif sampai sekarang.
Ada beberapa jenis social proof yang biasa digunakan di landing page, di antaranya:
- Kalimat kutipan langsung dari pelanggan
- Studi kasus terkait produk atau layanan Anda
- Video wawancara atau video testimoni
- Review scores (rating)
Perlu diingat, meski social proof sangat penting, Anda tidak boleh memalsukannya. Bakal berisiko jika Anda membuat testimoni palsu atau video ulasan palsu.
5. Call-to-Action
Berikutnya, Anda juga harus memastikan bahwa landing page Anda dilengkapi dengan CTA yang jelas. Seperti yang disinggung di atas, CTA sangat penting untuk mendorong leads menjadi sales.
Sekarang pelanggan tidak begitu suka dengan kalimat perintah seperti 'klik di sini' atau 'daftar sekarang'. Coba gunakan kalimat obrolan yang lebih panjang dan jelas.
Gunakan pula gaya bahasa dengan sudut pandang pelanggan. Misalnya: 'saya siap daftar gratis'. Perbedaan kecil semacam ini terbukti efektif dan berdampak besar.
Bahkan saat ini CTA umum dikemas dalam bentuk formulir. Dengan mengisi formulir, ada perubahan psikologis yang tidak disadari pelanggan, bahwa mereka bersedia mengambil langkah ekstra karena tertarik dengan produk atau layanan Anda.
Meski begitu, pastikan bahwa formulir Anda tidak terlalu panjang. Buat sesingkat mungkin dan sejelas mungkin. Biasanya, hanya data-data utama yang dibutuhkan, seperti nama, email, nomor telepon, dan sebagainya.
Di akhir formulir, tambahkan pula privacy statement, yaitu bahwa data dan informasi yang diisi pelanggan akan dijamin keamanannya.
Nah itu dia ulasan singkat soal anatomi landing page, yaitu 5 elemen penting landing page yang wajib tersedia. Bagaimana dengan landing page Anda?