Membuat landing page sudah jadi langkah awal yang positif untuk bergerak di dunia digital marketing. Namun, Anda juga perlu memastikan bahwa landing page tersebut bisa bekerja secara efektif.
Dalam ranah digital marketing, landing page adalah web page yang berdiri sendiri dan dibuat khusus untuk keperluan marketing atau advertising. Disebut landing page karena di sinilah pengunjung mendarat alias 'lands' setelah mengklik link atau tautan tertentu.
Nah, tautan alias link tersebut bisa Anda bagikan melalui berbagai saluran, seperti email marketing, media sosial, atau iklan. Artinya, landing page juga perlu dihubungkan dengan saluran marketing yang lain.
Harapannya, setelah memasuki landing page Anda, pengunjung akan lanjut melakukan pembelian atau paling tidak akan mengenal brand dan produk Anda. Seharusnya, landing page dirancang agar pengunjung dimudahkan dalam mengambil keputusan pembelian.
Oleh sebab itu, memiliki landing page saja tidaklah cukup. Anda harus memastikan bahwa landing page tersebut telah didesain secara optimal untuk mendorong pengunjung melakukan pembelian, dalam hal ini ada konversi dari leads menjadi customer/buyer.
Pastikan elemen-elemen landing page Anda sudah lengkap. Sebelumnya, Berdu sudah membuat ulasan 5 elemen landing page yang wajib ada, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Selain elemen-elemen utama tersebut, ada 7 hal yang perlu Anda perhatikan untuk membuat landing page jadi lebih efektif. Apa saja?
1. Buat penawaran menarik
Landing page adalah wadah untuk memberikan penawaran langsung. Pengunjung yang membuka landing page Anda sudah secara sadar mempersiapkan diri untuk menerima tawaran.
Masalahnya, Anda tidak bergerak sendiri. Ada banyak brand atau bisnis sejenis yang juga memiliki landing page serupa. Jadi, Anda juga harus memperhatikan kompetitor.
Pastikan tawaran Anda juga menarik di mata calon pelanggan. Apakah tawaran tersebut bisa menyelesaikan masalah pelanggan? Apakah tawaran tersebut lebih baik atau setara dengan tawaran kompetitor?
Ingat, tawaran yang sudah Anda siapkan mungkin terkesan menarik di mata Anda, tapi bisa jadi tidak begitu menarik bagi pelanggan. Jadi, coba lakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui bagaimana kompetitor Anda menawarkan produk atau layanan sejenis.
2. Pastikan loading time ideal
Page load time adalah soal berapa detik yang dibutuhkan untuk memuat landing page secara utuh. Semakin lambat, semakin buruk dampaknya untuk bisnis Anda. Sebab, pengunjung tidak mau membuang-buang waktu.
Pelanggan sekarang ingin segalanya serba cepat. Artinya, page load time yang lambat bisa jadi membuat pelanggan merasa tidak puas dan frustrasi.
Terlebih, saat ini sebagian besar akses website dilakukan melalui perangkat seluler seperti HP atau tablet. Jadi, page load time yang lambat akan jauh lebih terasa di mata pelanggan. Mengakses internet secara mobile memberi kesan bahwa segalanya harus serba cepat.
Coba lakukan sejumlah hal ini untuk memaksimalkan page load time dari landing page Anda:
- Pilih hosting yang optimal
- Kompres gambar atau foto secara optimal
- Lakukan cache web page
- Hindari penggunaan plugin yang tidak perlu
- Sebaiknya hindari video autoplay
3. Ingat-ingat buyer's journey
Anda tentu telah mencoba berbagai cara untuk meningkatkan traffic ke landing page. Jadi, seharusnya Anda punya gambaran bagaimana perjalanan pelanggan untuk sampai ke landing page Anda.
Katakanlah untuk sepekan terakhir Anda memilih promosi lewat media sosial. Jadi dapat diperkirakan bahwa pengunjung landing page Anda dalam sepekan terakhir berawal dari link media sosial.
Dengan demikian, Anda seharusnya bisa memilih kalimat promosi yang lebih tepat, sesuai dengan proses perjalanan pelanggan Anda.
Misalnya, jika dalam poster media sosial Anda menawarkan diskon beli 1 gratis 1 maka pastikan kalimat promosi di landing page Anda menegaskan promosi tersebut kembali.
4. Buat jalur konversi yang jelas
Landing page boleh jadi padat dengan desain dan informasi, tapi pastikan jalur konversi Anda jelas. Pelanggan harus dimudahkan dalam mengambil keputusan pembelian.
Jalur konversi ini biasanya dimulai dari call-to-action (CTA) yang jelas. CTA adalah kalimat ajakan atau rayuan yang wajib ada dalam landing page, seperti 'Coba Sekarang', 'Daftar Sekarang', 'Pesan dengan Gratis', dan masih banyak lagi.
Anda juga bisa mengemas CTA dalam bentuk formulir. Jadi, pelanggan akan diminta untuk mengisi informasi pribadi mereka, seperti nama lengkap, email, nomor HP, dan semacamnya.
Nah, begitu pengunjung memasuki landing page Anda, pastikan Anda sudah memperjelas apa yang perlu mereka lakukan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Buat atau kemas CTA dalam warna dan bentuk yang mencolok
- Gunakan petunjuk yang jelas menuju CTA
- Tambahkan anchor text yang jika diklik akan membawa pengunjung menuju CTA
- Gunakan desain yang menegaskan CTA, seperti frame, outline, dan semacamnya
5. Gunakan kalimat persuasif atau bahkan menakut-nakuti
Strategi marketing bisa dikemas dalam berbagai emosi, termasuk fear atau rasa takut. Nah, Anda bisa membuat pelanggan takut kehilangan tawaran diskon atau kehilangan promo menarik yang berbatas waktu.
Strategi ini biasa disebut fear of missing out (FOMO). Pelanggan tidak suka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu, apalagi jika produk atau layanan yang Anda tawarkan memang sedang ramai di pasaran.
Selain itu, teknik ini juga biasanya berhasil karena bermain dengan psikologis manusia. Pada umumnya seseorang menginginkan hal yang lebih sulit didapatkan, jadi ada rasa eksklusif yang dimainkan.
6. Gunakan video
Rasanya, sekarang video adalah media yang paling populer dalam mengemas strategi digital marketing. Popularitas media sosial seperti TikTok dan YouTube telah membawa perubahan terhadap gaya konsumsi user.
Intinya adalah menciptakan video yang efektif, yaitu video yang tidak mengalihkan perhatian pengunjung terhadap tujuan utama landing page tersebut: call-to-action.
Tidak perlu membuat video yang terlalu rumit dengan production value tinggi. Anda cukup membuat video yang mendorong pengunjung mengambil aksi pembelian atau pemesanan.
7. Ciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan (seamless experience)
Pastikan pengunjung tidak terkejut ketika memasuki landing page Anda. Artinya, promosi yang ditawarkan harus sama persis seperti yang tertera di iklan.
Gunakan kalimat yang sama. Jika perlu, gunakan kalimat penjelas bahwa promosi di landing page Anda sama dengan yang termuat di iklan.
Oleh sebab itu, pastikan strategi yang Anda terapkan di landing page dan saluran promosi lain telah terintegrasi dengan baik. Hindari click-bait palsu dan tawaran-tawaran palsu.
Nah itu dia 7 hal yang bisa Anda coba untuk membuat landing page jadi lebih efektif. Tentunya langkah-langkah ini perlu dibarengi dengan strategi digital marketing yang lebih luas.
Landing page tidak bisa berdiri sendiri. Anda harus menyiapkan strategi promosi agar landing page tersebut lebih dikenal. Misalnya dengan beriklan di media sosial (Instagram Ads, Facebook Ads) atau di laman pencarian Google (Google Ads).
Setelahnya, pastikan juga desain landing page Anda sesuai dengan brand produk atau layanan Anda. Yuk dicoba!