Apa itu dropshipping?
Dropshipping adalah metode pemenuhan barang ritel di mana toko tidak menyimpan atau menstok produk yang dijualnya. Jadi, ketika toko itu menjual satu produk, pemilik toko itu akan membeli produk itu dari pihak ketiga dan pihak ketiga itu mengirim langsung ke pembeli. Akibatnya, penjual tidak pernah melihat atau menangani produk secara langsung.
Perbedaan terbesar antara dropshipping dan model ritel standar adalah bahwa penjual tidak memiliki persediaan barangnya sendiri. Karena itu, penjual akan mengambil persediaan barang yang diperlukan dari pihak ketiga - biasanya reseller grosir atau produsen seperti pabrik - untuk memenuhi pesanan.
Model dropshipping memiliki sejumlah keuntungan dan kelemahan sebagai berikut:
Keuntungan Dropshipping
1. Tidak perlu modal besar
Mungkin keuntungan terbesar dari melakukan dropshipping adalah bahwa dropshipping membuat mungkin untuk memulai sebuah toko e-commerce tanpa harus berinvestasi jutaan rupiah untuk membeli persediaan barang. Secara tradisional, pengecer harus membeli sejumlah besar barang sebagai persediaan stok untuk dijual.
2. Bisa menerima uang dahulu, baru beli barang yang kita jual
Kita tidak perlu membeli apa-apa sampai kita menerima uang dari pembeli untuk barang tersebut. Tanpa investasi di muka, sangat mungkin untuk memulai bisnis dropshipping dengan sukses tanpa uang modal yang banyak.
3. Mudah dimulai
Menjalankan bisnis e-commerce jauh lebih mudah ketika kita tidak harus berurusan dengan produk fisik. Dengan dropshipping, kita tidak perlu khawatir tentang beberapa hal:
- Mengelola atau membayar untuk gudang
- Pengepakan dan pengiriman pesanan kita
- Pelacakan persediaan untuk alasan akuntansi
- Penanganan kembali dan pengiriman inbound
- Terus memesan produk dan mengelola tingkat stok
4. Rendahnya biaya pengelolaan
Karena kita tidak harus berurusan dengan stok barang atau mengelola gudang, tenaga yang perlu kita keluarkan cukup rendah. Bahkan, kebanyakan bisnis dropshipping yang sukses dijalankan dari rumah atau kantor dengan laptop untuk dengan pengelolaan kurang dari 1 juta rupiah per bulan Saat toko online kita tumbuh, biaya pengelolaan ini kemungkinan akan meningkat namun masih akan rendah dibandingkan dengan bisnis toko atau kios tradisional.
5. Lokasi yang fleksibel
Sebuah bisnis dropshipping dapat dijalankan dari mana saja, kita cuma perlu koneksi internet. Selama kita dapat berkomunikasi dengan reseller dan pemmbeli dengan mudah, kita dapat menjalankan dan mengelola bisnis dropshipping kita.
6. Bisa langsung menjual produk yang beraneka ragam
Karena kita tidak perlu membeli stok untuk barang yang kita jual, kita dapat menawarkan berbagai produk untuk pembeli kita. Jika supplier kita mempunyai produk baru, kita bisa langsung memasaukan dan menjual di website kita tanpa biaya tambahan.
7. Mudah untuk tumbuh dan berkembang
Dengan bisnis tradisional, jika kita menerima tiga kali lebih banyak bisnis biasanya kita akan perlu mengeluarkan tenaga tiga kali lebih dari biasa. Dengan memanfaatkan reseller dropshipping, sebagian besar pekerjaan untuk memproses pesanan akan ditanggung oleh reseller, yang memungkinkan kita untuk memperluas dan mengembangkan jangkauan bisnis kita tanpa perlu susah payah.
Pertumbuhan penjualan akan selalu membawa pekerjaan tambahan - terutama yang berhubungan dengan layanan untuk pembeli - tapi bisnis yang memanfaatkan dropshipping dengan baik akan bisa tumbuh jauh lebih cepat relatif dengan bisnis e-commerce tradisional.
Kekurangan Dropshipping
Semua manfaat ini membuat dropshipping model yang sangat menarik untuk penjual yang baru berkecimpung di dunia e-commerce ataupun penjual yang sudah berpengalaman. Sayangnya, dropshipping tidak semuanya mawar dan pelangi. Semua kenyamanan ini dan fleksibilitas datang pada harga.
1. Margin yang Rendah
Margin rendah adalah kelemahan terbesar untuk melakukan dropshipping yang merupakan bisnis dengan kompetisi yang tinggi. Karena begitu mudah untuk memulai - dan modal dan biaya pengelolaan yang begitu minim - banyak penjual akan mendirikan toko dan menjual barang-barang dengan harga yang sangat rendah dalam upaya untuk memonopoli pasar. Karena investasi yang dilakukan mereka sangatlah minim, maka mereka tidak masalah dengan keuntungan yang juga sama minimnya.
Pedagang yang menjual barang dengan rendah seperti ini sering memiliki situs web berkualitas rendah dan layanan yang tidak memuaskan. Tapi itu tidak akan menghentikan para pembeli kita membandingkan harga kita dengan harga mereka (walaupun kualitas layanan yang berbeda). Peningkatan persaingan yang kejam ini akan cepat menghancurkan margin keuntungan di satu produk. Untungnya, kita dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi masalah ini dengan memilih produk yang sangat cocok untuk dijual dengan metode dropshipping.
2. Masalah Persediaan Stok Barang
Jika kita memiliki persediaan produk kita sendiri, maka melacak produk masuknya dan keluarnya produk merupakan hal yang relatif sederhana. Namun, bila kita sourcing dari beberapa gudang, yang juga memenuhi pesanan untuk pedagang lainnya, akan ada perubahan stock setiap harinya walaupun di hari itu kita tidak menjual satu barangpun. Walaupun ada cara untuk mensinkronisasi persediaan toko kita dengan reseller kita, solusi ini pada umummnya tidak selalu bekerja secara lancar, dan reseller tidak selalu mendukung teknologi yang dibutuhkan.
3. Pengiriman yang Kompleks
Jika kita bekerja dengan beberapa reseller - karena kebanyakan pengirim dropship yang kita lakukan - produk di website kita akan bersumber dari sejumlah reseller yang berada di lokasi yang berbeda. Hal ini mempersulit biaya pengiriman kita.
Katakanlah seorang pembeli di suatu tempat memesan tiga produk, yang semuanya tersedia hanya dari reseller yang berbeda tempat. Kita akan perlu membayar biaya pengiriman terpisah untuk ketiga produk tersebut, tapi mungkin tidak bijaksana untuk membebankan biaya ini kepada pembeli, karena mereka akan berpikir bahwa biaya pengiriman terlalu besar dan tidak jadi membeli. Bahkan jika kita ingin membebanan biaya ini kepada pembeli, mengotomatisasi perhitungan ini akan sedikit sulit.
4. Kesalahan Reseller
Apakah kamu pernah disalahkan untuk sesuatu yang bukan kesalahan kita, tetapi kamu harus menerima tanggung jawab atas kesalahan itu? Di dunia dropshipping, pembeli tidak tahu jika kita adalah penjual dropship maka semua kesalahan yang dilakukan oleh reseller akan ditunjukan langsung kepada kita
5. Gampang Untuk Ditiru
Karena kemudahaannya untuk dilakukan dan modalnya yang sangat minim, tidak susah untuk membuka toko online yang sama hanya dengan bermodal mesin pencarian untuk mencari supplier (walaupun kebanyakan para peniru yang tidak berpengalaman tidak akan bertahan lama)
Bahkan yang merupakan reseller dropshipping terbaik akan sesekali membuat kesalahan saat memenuhi pesanan - kesalahan yang kita harus ambil tanggung jawabnya dan meminta maaf jika perlu. Dan reseller berkualitas rendah atau yang biasa-biasa saja akan sering menyebabkan frustrasi yang tak berujung, biasanya berupa masalah produk yang hilang, pengiriman gagal dan kualitas kemasan yang terlalu rendah, hal-hal yang dapat merusak reputasi bisnis kita.
Apakah Bisnis Dropshipping Layak Untuk Diperjuangkan?
Dropshipping memang tidak sempurna dan bebas stres untuk membangun bisnis yang sukses (tapi metode bisnis apa yang sempurna?). Tapi model bisnis ini memiliki beberapa keuntungan yang pasti, tapi datang dengan sejumlah kompleksitas dan masalah spesifik yang kita harus dapat atasi.
Marik kita meneliti lebih lanjut tentang masalah-masalah ini, juga mencari bagaimana cara terbaik untuk mengatasi mereka. Kabar baiknya adalah dengan beberapa perencanaan yang cermat dan pertimbangan, sebagian besar masalah ini dapat diselesaikan dan tidak perlu mencegah kita dari bangun dan berkembang, membuat bisnis dropshipping yang menguntungkan.
Supply Chain dan Proses Pemenuhan Order
"Supply Chain" adalah istilah mewah yang menggambarkan jalur produk dari sekedar konsep di pabrik dan akhirnya sampai ke tangan pembeli. Jika kita berbicara dengan para ahli supplier, mereka akan bersikeras mengatakan bahwa "Supply Chain" juga mencakupsampai semua ke pertambangan bahan produk (seperti minyak dan karet) yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Tapi itu mungkin sedikit terlalu rinci.
Untuk panduan ini, kita tidak perlu mempelajari sampai terlalu terinci. Kita hanya perlu memahami tiga pemain paling penting yang membentuk "Supply Chain" untuk bisnis dropshipping, mereka adalah:
1. Produsen
Produsen membuat produk dan kebanyakan dari mereka tidak menjual langsung kepada pembeli. Sebaliknya, mereka menjual dalam jumlah besar kepada para penjual grosir dan pengecer.
Membeli langsung dari produsen adalah cara termurah untuk membeli produk untuk dijual kembali, namun sebagian besar memiliki persyaratan pembelian minimum harus kita penuhi. Kita juga akan perlu untuk menstok persediaan yang akan kemudian dikemas dan dikirim kepada pembeli. Untuk alasan ini, sering kali lebih mudah untuk membeli langsung dari penjual grosir.
2. Penjual Grosir
Penjual grosir membeli produk dalam jumlah besar dari produsen, menandai mereka sedikit (seperti membuat rebranding) dan kemudian menjualnya ke pengecer untuk dijual kembali kepada masyarakat. Jika mereka memiliki persyaratan untuk pembelian minimum, mereka umumnya akan jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh produsen. Mungkin untuk produsen kita harus membeli minimal 1000 item, tapi penjual grosir mengijinkan untuk membeli setengah lusin.
Penjual grosir biasanya akan menstok produk dari puluhan - bahkan ratusan - produsen dan cenderung beroperasi dalam industri yang sangat spesifik. Sebagian besar penjual grosir sangatlah ketat, yang berarti mereka hanya menjual ke pengecer dan tidak langsung ke masyarakat umum.
3. Pengecer
Pengecer adalah orang yang menjual produk langsung kepada masyarakat. Jika kita menjalankan bisnis yang memenuhi pesanan melalui reseller dropshipping, kita adalah seorang pengecer.
Dropshipping Merupakan Suatu Layanan Bukan Satu Peran
Kita akan melihat bahwa "dropshipper" tidak merupakan satu pemain yang terdaftar dalam rantai pasokan. Mengapa? Karena salah satu dari tiga - produsen, grosir atau pengecer - dapat bertindak sebagai pengirim dropship!
Jika produsen bersedia untuk mengirimkan produk langsung kepada pembeli kita, itu adalah "dropshipping" atas nama kita. Demikian pula, seorang pengecer dapat menawarkan fasilitas dropship, meskipun harganya tidak akan bisa bersaing dengan penjual grosir karena dia tidak membeli langsung dari produsen.
Hanya karena seseorang mengaku sebagai "dropshipper" tidak berarti kita mendapatkan harga grosir. Ini hanya berarti perusahaan akan mengirimkan produk atas nama kita. Untuk mendapatkan harga terbaik, kita ingin memastikan kita bekerja langsung dengan grosir yang sah atau langsung dari produsen.
Dropshipping Dalam Aksi Nyata: Proses Pesanan
Sekarang kita memahami pemain apa saja yang terlibat, mari kita lihat bagaimana urutan dropship dikirim akan diproses. Untuk menggambarkannya, kami akan kami akan memberi contoh seorang pedagang online yang mengkhususkan diri dalam menjual baut, misalnya nama tokonya adalah bautsatuan.id, yang men-dropship semua produknya langsung dari penjual grosir yang bernama tokobangunaku.id.
Berikut ini adalah contoh dari bagaimana proses pemesanan seluruh mungkin terlihat:
Langkah 1 - Pembeli Melakukan Order ke bautsatuan.id
Seorang pembeli bernama Veronica membutuhkan satu baut dengan ukuran tertentu dan dia memesannya melalui toko online bautsatuan.id. Setelah pesanan disetujui, beberapa hal terjadi:
- Batusatuan.id menerima konfirmasi email dari order baru yang secara otomatis dikirim oleh platform toko online-nya.
- Pembayaran Veronica ditangkap selama proses checkout dan akan secara otomatis disetorkan ke rekening bank bautsatuan.id ini.
Langkah 2 - Bautsatuan.id Menempatkan Order ke Resellernya
Langkah ini biasanya sangat sederhana seperti bautsatuan.id meneruskan email pesanan dengan perwakilan penjualannya di tokobangunanku.id. Dan tokobangunanku.id yang memiliki akses ke kartu kredit penjual di bautsatuan.id dan akan langsung menagih untuk harga baut, termasuk biaya pengiriman atau pemrosesan.
Langkah 3 - Tokobangunaku.id Mengirimkan Pesanan Atas Nama Bautsatuan.id
Dengan asumsi masih ada stock produk, tokobangunanku.id akan langsung mengirimkan baut yang di pesan langsung ke alamat ibu Veronica. Meskipun pengirimannya dilakukan oleh tokobangunanku.id, tapi nama dan alamat bautsatuan.id adalah yang akan terteradi label alamat kembali, dan logo dari bautsatuan.id lah yang akan muncul pada faktur dan slip pengiriman. Setelah pengiriman telah selesai, tokobangunaku.id akan mengirimkan faktur dan nomor resi pengiriman ke bautsatuan.id.
Catatan: Waktu proses pesanan dropship seringkali lebih cepat daripada yang kita pikir. Kebanyakan reseller berkualitas akan bisa membuat pesanan dikirim hanya dalam beberapa jam, yang memungkinkan pedagang untuk mengiklankan pengiriman yang dihari yang sama, walaupun sebenarnya mereka menggunakan jasa reseller dropshipping.
Langkah 4 - Batusatuan.id memberi notifikasi ke ibu Veronica tentang pengiriman barang
Setelah nomor resi diterima, bautsatuan.id akan mengirimkan informasi pengiriman kepada pembeli, kemungkinan besar menggunakan email. Setlah pembayaran diterima, barang dikirim dan pembeli diberitahu, maka urutan dan proses pemenuhan selesai. Laba dari bautsatuan.id adalah perbedaan antara harga yang dikenakan ke ibu Veronica dan apa yang dibayar si penjual grosir, tokobangunanku.id.
Kesimpulan: Pembeli bahkan tidak tahu kalau Kita hanya dropship
Meskipun berperan penting dalam proses pemesanan dan pemenuhan, dropshipper sudah benar-benar tak terlihat dan diketahui oleh pembeli akhir. Ketika paket diterima, alamat pengirim merupakan alamat dan logo yang tertera adalah alamat dan logo toko online kita. Jika pembeli menerima barang yang salah, ia akan menghubungi toko online kita, yang kemudian akan mengkoordinasikan belakang layar dengan penjual grosir untuk menerima barang yang dikembalikan.
Untuk reseller penyedia dropship, mereka tidak akan peduli pembeli akhir. Tanggung jawab mereka hanyalah untuk menstok dan mengirimkan barang. Segala sesuatu yang lain - pemasaran, pengembangan website, layanan pembeli, dll - adalah tanggung jawab kita sebagai penjual.
Kamu juga bisa membaca bab selanjutnya: