26 Maret 2019 2:47 pm

Apa Itu Segmentasi Demografis?

Apa Itu Segmentasi Demografis?
Segmentasi demografis memecah pasar targetmu menjadi kelompok orang tertentu berdasarkan atribut pribadi seperti geografi, usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Ini membantu organisasi untuk lebih memahami perilaku konsumen mereka.
Dengan memanfaatkan segmentasi demografis, kita bisa membuat kampanye pemasaran yang dikhususkan untuk setiap irisan pasar target Anda.
Segmentasi demografis juga dapat mengoptimalkan sumber daya dan waktu Anda. Karena menyebarkan iklan yang dipersonalisasi akan lebih tepat bagi kelompok pasar target Anda, hingga menghasilkan lebih banyak konversi dibandingkan membagikan pesan umum ke seluruh pasar target Anda. Untuk mempelajari bagaimana sebagian besar brand dan merek mengelompokkan pasar target mereka, lihat enam atribut demografis utama yang umumnya digunakan.
1. Geografi
Segmentasi ini mengiris target pasar berdasarkan lokasi geografis. Orang di berbagai wilayah memiliki kebutuhan dan minat berbeda, seperti kebutuhan pakaian tebal di wilayah dataran tinggi atau permintaan pakaian renang di wilayah pantai. Penting untuk memahami bagaimana iklim dan lanskap kota target pasar mempengaruhi preferensi mereka.
2. Usia
Segmentasi ini mengiris target pasar berdasarkan rentang usia atau generasi tertentu, seperti Generasi Z, atau Milenial. Orang-orang di masing-masing kelompok ini bertumbuh di era yang sama, punya pengalaman yang bisa dibandingkan, serta sifat, kebiasaan, dan pendapat yang sama. Sehingga sangat penting untuk mendistribusikan kampanye yang disesuaikan untuk setiap generasi.
3. Gender
Segmentasi gender mengelompokkan pasar berdasarkan jenis kelamin. Dikatakan bahwa pria berasal dari planet Mars, dan wanita berasal dari planet Venus. Sehingga preferensi dari kedua kelompok gender ini pun berbeda secara alamiah. Sebagai contoh, sebagian besar pria lebih mengikuti tren teknologi, dan sebagian wanita lebih tertarik pada iklan-iklan produk busana.
4. Pendidikan
Segmentasi pendidikan mengelompokkan target pasar Anda berdasarkan sekolah, bidang studi, dan gelar. Banyak merek yang menargetkan iklan berdasarkan segmentasi ini karena kebanyakan orang memiliki rasa kesetiaan yang mendalam terhadap almamater mereka. Faktanya, BuzzFeed memanfaatkan segmentasi pendidikan untuk menulis artikel tentang berita menarik dari perguruan tinggi tertentu yang hanya diketahui oleh para alumni. Dan dengan menulis artikel semacam ini tentang hampir setiap perguruan tinggi di Amerika Serikat, mereka dapat berhubungan dengan sebagian besar orang yang kuliah di negara tersebut.
5. Pekerjaan
Segmentasi pekerjaan mengiris target pasar Anda berdasarkan profesi, senioritas pekerjaan, dan jabatan. Banyak merek B2B menargetkan pemirsa berdasarkan pekerjaan karena mereka perlu menarik perhatian kalangan profesional tertentu yang memiliki wewenang untuk melakukan purchasing (pembelian) di tim atau perusahaan mereka.
6. Penghasilan
Segmentasi penghasilan mengiris target pasar berdasarkan kisaran pendapatan. Dengan mengetahui berapa banyak pendapatan tambahan yang dimiliki pelanggan potensial Anda, Anda bisa memasarkan kepada orang-orang yang benar-benar mampu membeli produk atau layanan Anda, menetapkan harga sesuai dengan pendapatan mereka, dan merancang tingkatan harga yang berbeda untuk setiap irisan pasar target Anda.
Namun, ada produsen lain yang hanya melayani segmen masyarakat berpenghasilan tinggi. Mobil, teknologi, pakaian, dll. Iklan untuk produk-produk ini dibuat lebih spesifik karena target pasarnya lebih mementingkan kemewahan daripada aspek lain.
***
Atribut demografis yang disebutkan di atas memainkan peran penting dalam penelitian. Baik itu dengan tujuan meluncurkan produk baru atau memperkenalkan perubahan layanan, bisnis harus tetap mengikuti perkembangan pasar yang terus berubah. Ini juga bisa menjadi referensi ketika membuat daftar Custom Audiences (Pemirsa Khusus) dan Lookalike Audiences (Pemirsa Serupa) di Facebook.

Di era digital ini, kampanye pemasaran “satu untuk semua” dan “sebarkan secara massal” tidak lagi efektif. Jika Anda tidak dapat menciptakan hubungna dengan setiap segmen pasar target Anda, maka sementara sebaiknya hentikan dulu semua kampanye. Namun, jika Anda dapat memanfaatkan kekuatan segmentasi demografis, Anda pun bisa membuat kampanye yang dipersonalisasi untuk setiap irisan pasar target Anda.

Artikel Terkait:
Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari