Product pricing adalah salah satu poin terpenting sebelum merilis sebuah produk ke pasaran. Anda harus memastikan bahwa harga produk tersebut tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal.
Menentukan harga suatu produk bisa memengaruhi setiap aspek dalam bisnis Anda, bahkan sampai memengaruhi reaksi konsumen. Saat ini, konsumen cukup sensitif soal penentuan dan perubahan harga, jadi Anda perlu berhati-hati.
Sejak masifnya aktivitas belanja online, sekarang konsumen tahu betul apa yang mereka butuhkan dan tempat untuk membelinya. Jadi, konsumen lebih sensitif soal harga, sebab mereka menginginkan benefit maksimal untuk uang yang dikeluarkan.
Bahkan, menentukan harga produk juga penting untuk bagi Anda yang berbisnis di bidang jasa. Anda harus memastikan harga layanan Anda sesuai dengan apa yang didapatkan konsumen.
Menurut Researchgate, perbedaan kecil dalam penentuan harga berdampak besar pada profitabilitas produk atau jasa Anda, bahkan bisa sampai menunjukkan perbedaan sebesar 20% hingga 50%.
Nah, karena itulah menentukan harga produk bisa jadi cukup tricky, khususnya bagi Anda yang baru mulai berbisnis. Yuk simak panduan berikut ini untuk membantu Anda menentukan harga produk atau jasa bisnis Anda.
Apa itu product pricing?
Pada dasarnya, product pricing adalah proses menentukan nilai kuantitatif untuk suatu produk atau jasa berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal yang jadi penentu.
Menentukan harga produk bisa berdampak langsung pada kesuksesan bisnis Anda secara menyeluruh. Bahkan, harga produk juga berdampak pada arus kas, profit margin, dan customer demand (permintaan pelanggan).
Nah, biasanya penentuan harga produk berbeda-beda untuk setiap jenis bisnis atau industri. Anda juga perlu mempertimbangkan faktor target konsumen dan harga pokok penjualan (HPP).
Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh mencakup persaingan bisnis, ketersediaan bahan baku, permintaan produk, dan berbagai biaya dalam produksi.
Pentingnya product pricing
Product pricing sama pentingnya bagi bisnis raksasa dan bagi pebisnis rumahan, Anda mungkin salah satunya. Hal pertama yang perlu Anda pastikan adalah tujuan bisnis Anda.
Anda harus menentukan apa yang ingin Anda capai dalam strategi penentuan harga produk Anda. Sebagai contoh, Anda bisa memasang tujuan untuk memaksimalkan profit, bisa juga bertujuan untuk memaksimalkan market share.
Oleh sebab itu, jika tujuan Anda adalah untuk memaksimalkan market share, mungkin Anda harus menekan biaya produksi dan membuat harga produk tidak terlalu mahal. Jadi, nilai produk tersebut akan meningkat seiring dengan banyaknya pengguna produk.
Berikut beberapa tujuan umum dalam product pricing:
- Memaksimalkan profit
- Memaksimalkan penjualan
- Memasuki target pasar baru
- Menyesuaikan harga dari waktu ke waktu
- Menutup biaya produksi
Bagi pebisnis rumahan, khususnya Anda yang berjualan online, tujuan utama menentukan harga produk mungkin terkait dengan upaya memaksimalkan profit. Namun, brand-brand besar dunia biasanya tidak selalu mengincar profit, bisa jadi mereka menentukan harga untuk memasuki target pasar baru.
Bagaimana seharusnya menentukan harga produk?
Ada banyak cara atau strategi untuk menentukan harga suatu produk, sebagian mungkin cocok untuk bisnis Anda, sebagian lain tidak. Untungnya, ada cara sederhana untuk menentukan harga produk Anda agar tetap profit.
Anda perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu dan memahami gambaran konsumen ideal Anda. Dengan demikian, Anda bisa menerapkan strategi penentuan harga dan harga akhir (final price) yang cocok dengan produk Anda.
Menentukan harga produk sering dianggap remeh, padahal bisa berpengaruh terhadap setiap aspek dalam bisnis Anda. Mulai dari finansial bisnis, product positioning, hingga pertimbangan lainnya.
Sebagai contoh, harga untuk produk yang terus-menerus ada, produk yang harus dipesan lebih dahulu, dan produk yang meroket dalam tren singkat seharusnya berbeda, dengan pertimbangan yang berbeda pula.
Bahkan, menentukan harga produk bukanlah keputusan yang bisa Anda buat sekali saja. Anda mungkin harus beberapa kali melakukan penyesuaian harga produk sesuai dengan inflasi dan perkembangan pasar.
3 langkah menentukan Product Pricing (cara menentukan harga produk)
Salah satu elemen terpenting dalam product pricing adalah bahwa Anda harus menentukan harga yang cukup untuk mempertahankan bisnis Anda. Harga jual yang tepat harus menjaga keberlangsungan bisnis Anda.
Jika harga produk Anda terlalu tinggi, calon konsumen mungkin tidak mau membeli, Anda bisa kehilangan pangsa pasar. Jika harga produk Anda terlalu rendah, Anda bisa mengalami kerugian, bahkan mungkin tidak bisa mendapatkan keuntungan margin berkelanjutan.
Nah, berikut ini tiga langkah menentukan harga produk atau jasa yang ideal untuk bisnis Anda:
1. Jumlahkan variable cost (harga variabel per produk)
Hal pertama dalam strategi penentuan harga produk yang perlu Anda pertimbangkan Adalah mengenali biaya-biaya yang Anda keluarkan. Anda harus mengetahui biaya produksi setiap produk, supaya Anda bisa memperkirakan harga jualnya.
Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan dalam bisnis Anda. Untuk memperkirakan harga waktu Anda, perkirakan tarif per jam bisnis Anda, lalu bagi dengan berapa produk yang bisa dihasilkan dalam satu jam tersebut.
Bagaimanapun, harga yang Anda tentukan juga harus sesuai dengan angka yang rela dikeluarkan oleh konsumen. Jadi, Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu supaya tidak memasang hargaterlalu mahal.
Berikut gambaran hitungan variable cost dalam menentukan harga suatu produk:
- Harga pokok penjualan: Rp32.500
- Waktu produksi: Rp5.000
- Kemasan: Rp2.500
- Promosi atau iklan per produk: Rp500
- Pengiriman: Rp15.000
- Total biaya per produk: Rp60.000
Dalam contoh tersebut, total biaya per produk mencapai Rp60.000. Dengan demikian, Anda bisa mengambil langkah berikutnya.
2. Pertimbangkan profit margin Anda
Setelah menemukan total biaya per produk, waktunya Anda menentukan keuntungan. Katakanlah Anda ingin mendapatkan keuntungan sekitar 20% dalam setiap produk terjual.
Caranya, ambil angka total biaya variabel per produk dan bagi dengan angka 1 dikurangi margin keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Rumusnya:
- Harga target = (Biaya variabel per produk) / (1 - margin keuntungan yang Anda inginkan dalam desimal)
Sebagai contoh, jika Anda menginginkan keuntungan 20% alias 0,2, berarti Anda harus membagi biaya variabel dengan 0,8 (didapatkan dari 1 minus 0,2).
Jadi, 60.000 / 0,8 = 75.000. Dalam contoh kasus ini, jika Anda ingin mendapatkan keuntungan 20% per produk maka Anda perlu memasang harga jual Rp75.000.
Pastinya, setelah mendapatkan harga jual tersebut, Anda harus memastikan bahwa angkanya masih bisa diterima oleh target pasar Anda. Jadi, Anda juga harus mengenali pesaing yang menjual produk sejenis.
3. Jangan lupakan fixed cost (biaya tetap)
Variable cost alias biaya variabel bukanlah satu-satunya pengeluaran Anda. Anda juga perlu menghitung fixed cost atau biaya tetap.
Intinya, biaya tetap adalah pengeluaran yang pasti Anda bayarkan, angkanya sama entah menjual satu produk atau 10 produk.
Contohnya, biaya tetap yang perlu diperhitungkan adalah gaji karyawan atau biaya sewa gedung. Angka tersebut tidak berubah dan tidak dipengaruhi penjualan produk Anda. Jadi, Anda juga harus mempertimbangkannya dalam penentuan biaya produk.
Nah itu dia panduan singkat mengenai product pricing atau menentukan harga suatu produk untuk memastikan bisnis Anda bisa meraih keuntungan. Yuk dicoba!