
Perubahan besar sedang terjadi di hampir semua sektor bisnis. Dalam satu dekade terakhir, perusahaan berlomba mengalihkan proses kerja ke kanal digital, mulai dari pemasaran, operasional, hingga layanan pelanggan.
Ditambah dengan percepatan adopsi AI, cara kerja tradisional yang mengandalkan intuisi mulai tergeser oleh pendekatan berbasis data dan otomasi. Banyak tim kini harus bergerak lebih cepat, lebih terukur, dan lebih efisien untuk bisa mengikuti ritme kompetisi.
Di tengah dinamika tersebut, kebutuhan akan profesional yang memahami cara kerja platform digital meningkat drastis. Perusahaan tidak hanya mencari orang yang bisa menjalankan tugas teknis, tetapi individu yang mampu menggunakan teknologi sebagai sebaik mungkin.
Mengoptimalkan marketing campaign, membaca data, memahami perilaku konsumen, dan mengeksekusi strategi berbasis kanal digital modern. Keterampilan ini tidak lagi dipandang sebelah mata, tetapi telah berubah menjadi fondasi daya saing.
Konsumen pun berubah. Mereka tidak lagi menunggu informasi disodorkan, tetapi lebih aktif mencari, membandingkan, dan berinteraksi dengan brand melalui media sosial, mesin pencari, aplikasi mobile, bahkan konten video pendek. Setiap titik kontak digital menciptakan peluang sekaligus tantangan baru.
Karena itu, memahami skill digital yang relevan bukan sekadar mengikuti tren, tetapi strategi untuk tetap kompetitif. Artikel ini merangkum 10 skill digital paling dicari tahun ini dan mungkin sampai beberapa tahun ke depan. Simak selengkapnya.
Apa yang Dimaksud dengan Skill Digital?
Ilustrasi skill digital
Gambar: feweek.co.uk
Skill digital mencakup kemampuan menggunakan perangkat, aplikasi komunikasi, dan jaringan untuk mengakses informasi, mengelola data, membuat konten, dan berkolaborasi.
UNESCO mendefinisikannya sebagai seperangkat kemampuan yang membantu seseorang menciptakan, berbagi, serta memecahkan masalah di dunia digital.
Ketika konsumen semakin banyak beraktivitas online, riset, belanja, hingga layanan pelanggan, perusahaan membutuhkan talenta yang mampu beroperasi dan berkomunikasi secara efektif di lingkungan digital.
Skill-skill tersebut termasuk high-demand di era modern ini. Karena itu, biasanya mereka yang lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan AI di masa depan.
Berikut beberapa skill digital yang paling banyak dicari, khususnya untuk kebutuhan digital marketing.
1. Social Media
Lebih dari 4,7 miliar orang aktif menggunakan media sosial, dengan rata-rata tujuh platform per pengguna setiap bulan. Angka ini terus naik, membuat social media menjadi kanal yang tidak bisa lagi diabaikan perusahaan.
Pekerjaan di bidang media sosial bukan hanya soal memposting konten. Profesional harus memahami hubungan antara brand, influencer, dan konsumen, bagaimana konten dapat menarik perhatian, membawa traffic, dan mengubah interaksi menjadi aksi.
Media sosial juga menjadi saluran pelayanan pelanggan, karena banyak konsumen memilih bertanya atau menyampaikan keluhan lewat platform seperti Instagram, TikTok, atau X.
Jika Anda sedang mendalami social media marketing, penting untuk memahami dinamika tiap platform, termasuk strategi community engagement, konten video pendek, dan kemampuan membaca data performa konten.
2. Search Engine Marketing (SEM)
Ilustrasi digital skill
Gambar: gatewayqualifications.org.uk
Search Engine Marketing menjadi tulang punggung pencarian pelanggan melalui Google atau mesin pencari lainnya.
Riset menunjukkan bahwa peningkatan biaya hidup membuat konsumen semakin mengandalkan pencarian untuk menemukan produk yang paling relevan. Namun banyak retailer gagal memberikan hasil pencarian yang tepat.
Memiliki kompetensi SEM dapat membantu perusahaan meningkatkan visibilitas website melalui iklan berbayar. Dengan mengelola campaign berbayar, memilih keyword, serta mengoptimalkan landing page, ada peluang meningkatkan peluang brand ditemukan oleh calon pelanggan.
Pertumbuhan e-commerce yang terus naik, diproyeksikan melampaui 8 triliun USD pada 2026, membuat keahlian ini sangat dicari perusahaan yang ingin bersaing dan tetap terlihat.
3. Data Analytics
Data merupakan aset terpenting bisnis modern. Namun, pengumpulan data saja tidak cukup, perusahaan membutuhkan orang yang mampu membaca, menganalisis, dan menerjemahkan angka menjadi keputusan.
Dari media sosial, website, hingga iklan berbayar, setiap kanal menghasilkan data yang bisa membentuk gambaran perilaku pelanggan. Keahlian analitik memungkinkan seseorang menilai efektivitas campaign, memutuskan langkah optimal, dan menghindari pemborosan anggaran pemasaran.
Sulit mengelola sesuatu jika Anda tidak bisa menentukan cara mengukurnya. Itulah sebabnya analytic menjadi skill inti yang dibutuhkan oleh banyak bisnis online atau perusahaan.
4. Content Marketing
Konten adalah pondasi hampir semua aktivitas digital. Artikel, video, reels, podcast, infografik, semuanya menjadi cara brand berbicara kepada audiens.
Tanpa konten, sebuah website atau platform media sosial tidak memiliki identitas. Konten pula yang membuat calon pelanggan memahami manfaat sebuah produk. Karena itu, Anda perlu memahami bagaimana konten direncanakan, dibuat, dan dioptimalkan berdasarkan riset kata kunci.
Keahlian ini berlaku di berbagai industri, mulai dari teknologi, kesehatan, hingga e-commerce. Konten yang baik dapat membangun otoritas dan memperluas jangkauan brand secara organik.
5. Email Marketing
Ilustrasi email marketing
Gambar: searchenginejournal.com
Meskipun banyak teknologi baru bermunculan, email tetap menjadi alat akuisisi pelanggan yang kuat. Email jarang berganti, sehingga menjadi kanal yang stabil untuk membangun komunikasi jangka panjang.
Profesional yang memahami email marketing tahu bahwa setiap tahap harus dirancang dengan cermat:
- Tata letak halaman sign-up
- Penempatan form
- Strategi welcome email
- Segmentasi dan personalisasi
- Pengujian subjek dan konten
- Otomasi alur email
Anda mungkin melihat email marketing sebagai teknik lama, padahal justru brand besar terus mengandalkannya untuk retensi pelanggan. Penting memahami dasar-dasarnya untuk memiliki keunggulan signifikan.
6. Mobile Marketing
Mayoritas pengguna internet di dunia mengakses web dari smartphone. Akibatnya, optimasi mobile bukan sekadar tambahan, tetapi keharusan.
Belanja iklan mobile diprediksi mencapai 66% dari total belanja digital. Selain itu, AI generatif sedang mengubah cara orang mencari informasi melalui voice search dan asisten digital.
Nah, jika Anda sedang belajar mobile marketing, berikut beberapa hal yang harus dipahami:
- Optimasi kecepatan halaman mobile.
- Pengalaman pengguna di layar kecil.
- Voice search optimization.
- Teknologi AR/VR untuk pengalaman interaktif.
- Analisis performa via PageSpeed Insights.
Contohnya, beberapa brand fashion global telah memanfaatkan platform metaverse untuk menghadirkan pengalaman digital imersif di perangkat mobile.
7. Strategy and Planning
Ilustrasi perencanaan marketing
Gambar: simon-page.com
Skill perencanaan strategi digital menjadi salah satu kompetensi yang paling langka. Banyak perusahaan menyatakan kesulitan menemukan individu yang mampu menyusun strategi jangka panjang, menetapkan KPI, dan melakukan analisis pasca-kampanye.
Strategi digital bukan sekadar membuat iklan atau konten, tetapi mengelola keseluruhan alur, mulai dari riset audiens, perumusan tujuan, pemilihan kanal, hingga evaluasi berdasar data.
Karena sifatnya lintas disiplin, seseorang yang memiliki skill dan memahami dasar-dasar strategi digital akan lebih mudah diterima di perusahaan mana pun.
8. Social Selling
Pembeli modern mencari review, rekomendasi, dan pendapat melalui media sosial. Akibatnya, penjualan tidak lagi hanya mengandalkan cold call atau email massal.
Social selling, yaitu menggunakan platform seperti LinkedIn atau Instagram untuk membangun hubungan dan mempengaruhi keputusan pembelian menjadi teknik yang terbukti efektif.
Dua pertiga tenaga penjualan mengandalkan metode ini, sementara banyak industri melaporkan bahwa social selling menyumbang setengah dari total pendapatan.
Jika Anda tertarik pada karier penjualan, Anda bisa mendapatkan nilai tambah jika memahami cara membangun personal brand, menggunakan social stack tools, serta membaca sinyal prospek digital.
9. Pay-Per-Click (PPC) Marketing
PPC memungkinkan brand muncul di halaman pertama Google dalam hitungan menit. Namun kesuksesan PPC tidak ditentukan oleh besar kecilnya anggaran, melainkan akurasi strategi.
Kampanye PPC yang baik membutuhkan:
- Optimasi situs sebelum beriklan.
- Pemilihan strategi bidding.
- Pengaturan anggaran.
- Riset kata kunci.
- Penyusunan CTA.
- Pengujian berkala.
Google Ads tetap menjadi platform PPC paling populer. Kandidat yang memahami rasio tayang, CPC, CTR, dan manajemen anggaran akan sangat dicari oleh perusahaan yang ingin memaksimalkan kinerja iklan.
10. Video
Ilustrasi video marketing
Gambar: blog.wask.co
Video kini menjadi bentuk konten paling dominan. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube mengubah cara orang belajar, berinteraksi, dan mencari informasi.
Dengan miliaran pengguna aktif di berbagai aplikasi pesan dan platform video, perusahaan membutuhkan talent yang dapat membuat konten singkat, menarik, dan mudah dibagikan. Konten video lebih mudah dikonsumsi dibanding artikel panjang dan memiliki daya jangkau emosi yang lebih kuat.
Jika Anda nyaman membuat video, memahami storytelling visual, serta mengetahui tren distribusi maka Anda akan memiliki keunggulan kompetitif yang nyata.
Pentingnya Mengembangkan Skill Digital
Di tengah persaingan ketat pasar kerja, Anda perlu memiliki pembeda yang membuat Anda menonjol. Skill digital bukan lagi pelengkap, tetapi pondasi agar mereka bisa bersaing di dunia yang semakin terdigitalisasi.
Kemampuan seperti social media, SEM, PPC, atau video akan mempercepat langkah memasuki industri. Sementara skill analitik, email, dan strategi akan menjadi fondasi jangka panjang untuk pertumbuhan karier.
Dengan mempelajari dan menguasai 10 skill digital di atas, Anda memiliki peluang jauh lebih besar untuk berkembang dan bertahan di dunia profesional yang terus berubah.







