21 September 2021 5:43 pm

Ingin Tingkatkan YouTube Ads? Coret 4 Kesalahan Asumsi Ini

Ingin Tingkatkan YouTube Ads? Coret 4 Kesalahan Asumsi Ini
Ingin meningkatkan YouTube Ads? Pertanyaan satu ini mungkin mengusik Anda, sebab pada faktanya tidak semua iklan YouTube terbilang sukses.

Katakanlah Anda sudah membuat materi iklan yang sangat bagus, biasanya dalam bentuk video. Lalu, Anda mencoba memasang iklan di beberapa website video sharing, YouTube salah satunya. Nah sebagus apa pun materi iklan Anda, rasanya akan percuma jika distribusi iklan tersebut tidak maksimal. Sebab, banyak video iklan yang tidak efektif di YouTube.

Anda mungkin pernah mengalami hal serupa. Materi iklan sudah sangat bagus, tapi dampaknya terhadap brand awareness masih kurang. Artinya, ada masalah di distribusi.Masalah ini mungkin membuat Anda berasumsi. Apa sayang salah? Apa yang kurang? Proses berpikir ini terjadi secara alami. Masalahnya, Anda mungkin melahirkan asumsi-asumsi yang keliru.

Faktanya, menurut Google sendiri, sebagian besar brand yang sukses beriklan di YouTube justru menggunakan strategi kreatif dan pola pikir yang mematahkan asumsi tersebut.Brand-brand tersebut mencoba berpikir out-of-the-box. Mereka menghindari kesalahan-kesalahan asumsi yang justru bisa menyesatkan.

Nah, secara umum ada 5 kesalahan asumsi dalam upaya meningkatkan YouTube Ads. Sebaiknya Anda mencoba menghindari asumsi-asumsi ini. Apa saja sih?

1. Beriklan di YouTube itu untung-untungan!

Mungkin Anda merasa beriklan di YouTube untung-untungan, kadang berhasil, sering tidak. Padahal, ada prinsip-prinsip dasar yang bisa Anda penuhi untuk meningkatkan kemungkinan sukses.Beriklan memang harus mengambil risiko, tapi bukan berarti menebak-nebak strategi yang mungkin sukses. Google merancang prinsip ABCD untuk meningkatkan efektivitas iklan YouTube.

Prinsip ABCD ini lahir dari riset panjang selama bertahun-tahun. Google menganalisis ribuan iklan di dunia untuk mencari tahu sentuhan kreatif apa yang terbukti berdampak paling besar di YouTube.
Sumber gambar: Google.com
Sumber gambar: Google.com

  • Attract. Iklan yang bagus harus mencuri perhatian sejak awal.
  • Brand. Usahakan brand Anda berintegrasi secara natural, jangan memaksa.
  • Connect. Buatlah iklan yang bisa menyentuh emosi audiens, lakukan storytelling.
  • Direct. Langsung nyatakan target tindakan Anda melalui iklan tersebut.
Tentunya prinsip ABCD ini dapat menjadi dasar Anda dalam membuat ikan yang lebih kreatif. Paling tidak, prinsip ini akan membantu Anda menghindari risiko iklan yang tidak efektif.

2. Iklan YouTube harus sesuai dengan look dan style tertentu

Satu hal yang harus Anda lakukan sebelum membuat video iklan: Tonton video iklan lain sebanyak mungkin! Perbanyak referensi Anda, ada banyak jenis video iklan di YouTube. Asumsi kedua ini muncul karena ada beberapa iklan YouTube sukses yang menggunakan gaya tertentu. Kemiripan gaya iklan ini membuat pengiklan berasumsi bahwa ada gaya tertentu yang lebih disukai YouTube dan audiens.

Faktanya, menurut Google, kemasan iklan YouTube tidak terlalu penting. Coba fokus pada apa pesan Anda dalam iklan tersebut dan bagaimana Anda bisa memengaruhi perasaan audiens lewat iklan tersebut.

Ada begitu banyak gaya iklan YouTube. Mulai dari narasi video biasa, gaya wawancara, bahkan membuat sketsa berepisode. YouTube adalah wadah Anda untuk menuangkan kreativitas. Jangan terpaku dengan gaya iklan tertentu!

3. Lower-funnel vs upper-funnel

Secara umum, ada dua tipe brand marketing atau brand advertising: lower-funnel dan upper funnel. Lower-funnel adalah strategi marketing yang mengincar audiens khusus yang sudah Anda tahu akan melakukan pembelian. Upper-funnel adalah strategi yang bertujuan untuk menarik pembeli atau audiens baru.

Biasanya, iklan untuk lower-funnel lebih direct, soal sale, sale, dan sale! Akibatnya brand jarang berusaha ekstra untuk membentuk iklan yang lebih kreatif.
Sumber gambar: Google.com
Sumber gambar: Google.com
Berbeda dengan iklan untuk upper-funnel. Brand akan mencoba membuat video iklan sebaik mungkin untuk mengenalkan identitas brand dan apa yang dijual. Nah, Anda mungkin secara tidak sadar melakukannya. Padahal iklan untuk lower-funnel harus dibungkus sekreatif mungkin, sama seperti iklan untuk upper-funnel. Google mencatat bahwa 63% viewers iklan melanjutkannya dengan tindakan pembelian, baik barang maupun jasa.

4. Eksperimen untuk iklan terlalu berisiko

Asumsi keempat ini juga keliru. Beriklan selalu soal bereksperimen, sebab Anda pasti mencari formula baru yang berbeda. Masalahnya, biasanya brand terlalu takut untuk bereksperimen, atau mungkin salah menganggap eksperimen dengan coba-coba. Eksperimen iklan adalah pola pikir untuk mendapatkan insight yang bakal membantu Anda menemukan perspektif baru. Sesuai namanya, eksperimen harus dilakukan beberapa kali untuk membaca pola dan mendapatkan hasil..
Sumber gambar: Google.com
Sumber gambar: Google.com
Nah eksperimen sering dianggap sama dengan coba-coba. Katakanlah Anda mencoba strategi A, gagal. Lalu berpindah ke strategi B, gagal lagi. Pindah ke strategi C, gagal. Pola ini berjalan terus-menerus.

Mungkin Anda terlihat sedang berusaha, tapi itu bukanlah eksperimen. Seharusnya Anda tetap mencoba strategi A dalam jangka waktu tertentu dan mengutak-atik variabel sampai menemukan alasan yang tepat.

Memilih format iklan

Nah setelah memahami 4 asumsi keliru di atas, Anda bisa mencoba memaksimalkan iklan YouTube untuk brand. Langkah pertama yang paling penting adalah memilih format iklan.

Saat ini ada empat format iklan yang tersedia di YouTube. Ada Skippable video ads, Non-skippable video ads, Bumper ads, dan Overlay ads.


-

Skippable video ads

  • Viewers dapat melakukan skip video setelah 5 detik
  • Dapat ditonton di desktop, mobile, TV, dan  konsol game
  • Diputar di video player YouTube









-

Non-skippable video ads

  • Iklan harus ditonton habis sebelum masuk ke video pilihan penonton
  • Dapat ditonton di desktop, mobile, TV, dan  konsol game
  • Diputar di video player, video berdurasi 15-20 detik








-

Bumper ads

  • Video pendek yang tidak bisa di-skip, muncul sebelum video yang dipilih penonton.
  • Dapat ditonton di desktop, mobile, TV, dan  konsol game
  • Durasi bisa sampai 6 detik









-

Overlay video ads

  • Gambar atau teks yang muncul di bagian bawah video
  • Hanya bisa ditonton di desktop
  • Ukuran 468x60 atau 728x90 pixel

Demikian kesalahan asumsi iklan YouTube yang perlu Anda hindari dan jenis-jenis iklan yang bisa Anda coba. Menarik, kan!

Ayo buat Website kamu sekarang!

Ingin mencari pengetahuan lain?

Ketik judul blog yang ingin kamu cari