
Google pertama kali memperkenalkan Search Generative Experience (SGE) pada acara Google I/O tahun 2023. Saat itu, banyak orang mengira fitur ini hanya uji coba biasa. Namun, hanya dalam waktu satu tahun, fitur ini berkembang pesat dan berubah nama menjadi Google AI Overview. Sekarang, ringkasan jawaban otomatis ini muncul di bagian atas halaman hasil pencarian (SERP), tepat sebelum tautan organik.
Pada Oktober 2024, Google mengumumkan bahwa AI Overview telah tersedia di lebih dari 100 negara dan mendukung berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Bahkan, Google menyebut bahwa jumlah pengguna fitur ini telah mencapai lebih dari satu miliar orang setiap bulan.
Artinya, di pertengahan 2025, satu dari delapan pencarian di seluruh dunia kemungkinan besar akan menampilkan ringkasan dari AI. Ini menjadikannya salah satu elemen paling menonjol di halaman pencarian Google.
Dampaknya besar bagi pemilik website. Jika dulu peringkat satu di Google hampir selalu mendapat banyak klik, sekarang banyak pengguna langsung puas dengan ringkasan dari AI Overview dan tidak lagi membuka situs mana pun.
Menurut riset Pew Research Center (Maret 2025), hanya 8% pencarian dengan AI Overview yang menghasilkan klik ke situs, padahal pencarian tanpa fitur itu menghasilkan 15% klik. Lebih mengejutkan, 26% pengguna langsung menutup pencarian setelah membaca ringkasan. Ini berarti banyak situs kehilangan trafik yang dulunya stabil.
Namun, bukan berarti segalanya buruk. Jika artikel Anda terpilih dan dikutip dalam AI Overview, nama brand Anda bisa muncul di tempat paling strategis, bahkan saat kompetitor lain kehilangan trafik.
Karena itu, penting bagi siapa pun, baik blogger, jurnalis, pemilik bisnis, maupun digital marketer untuk memahami bagaimana cara agar kontennya bisa dipilih oleh Google AI Overview.
Bagaimana Google AI Overview Memilih Konten?
Ilustrasi Google Ai Overview
Gambar: storage.googleapis.com
Google tidak membeberkan algoritma detail, tetapi kombinasi dokumen Search Essentials, panduan Helpful Content, dan halaman bantuan “AI Overviews and more” memberi petunjuk cukup jelas.
Intinya, AI Overview mencari halaman yang memenuhi empat pilar E-E-A-T, yaitu Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness. Hal lain yang penting adalah indeks website yang rapi dan mudah diurai.
Sinyal utama yang dilacak mesin Google
- Kredibilitas penulis dan situs – Profil penulis, halaman about us, tautan institusi, hingga backlink media yang populer (media arus utama).
- Keutuhan jawaban – Halaman yang benar-benar menyelesaikan pertanyaan, bukan sekadar menumpuk kata kunci.
- Struktur semantik – Heading H1-H3, paragraf pendek, bullet-point, tabel, atau step-by-step yang memudahkan model memetakan konteks.
- Freshness & first-hand experience – Update teratur dan bukti pengalaman langsung (foto orisinal, data lapangan).
Google bahkan menyebut pendekatan “query fan-out.” Ketika Anda bertanya, sistem memecahnya menjadi sub-topik, menelusuri web untuk tiap-tiap komponen, lalu menyatukannya menjadi ringkasan tunggal.
Penelitian menunjukkan halaman yang berada di Top 10 hasil pencarian organik memiliki peluang lebih besar tampil di AI Overview.
Wikipedia, YouTube, dan Reddit adalah sumber yang paling sering dikutip, mencapai 15% dari seluruh link di AI Overview Google, untuk kategori tertentu, situs resmi pemerintah (.gov) bahkan naik 6% sebagai sumber referensi utama dalam ringkasan AI.
Apa yang Dimaksud dengan Halaman AI Overview Eligible?
Berbeda dengan featured snippet yang lama, Google belum menyediakan label khusus di Search Console. Namun forum besar SEO global sepakat bahwa suatu halaman eligible untuk AI Overview jika:
- Akses terbuka – tidak dipaywall, tidak butuh login.
- Terindeks dan crawlable – status 200 OK, robots.txt ramah, dan canonical jelas.
- HTML bersih – tag heading runut, atribut ALT pada gambar, dan minim inline scripting membingungkan.
- Konten faktual & non-promosional – promosi boleh, tapi di bagian terpisah. Paragraf utama harus informatif.
- Kepatuhan kebijakan – bebas medical misinformation, ujaran kebencian, atau klaim tak berdasar.
Kata kuncinya eligible (memenuhi syarat) tidak memberikan jaminan. Ada ratusan juta halaman website bersaing, karena itu yang menjadi pembeda adalah optimasi yang presisi untuk pembeda website Anda..
Optimasi On-Page untuk AI Overview
Ilustrasi Google AI Overview
Gambar: searchenginejournal.com
Berikut kerangka praktis yang diadopsi banyak newsroom global dan terbukti menambah visibilitas di AI Overview:
1. Format Tanya-Jawab
Ubah sub-judul menjadi pertanyaan konkret, lalu jawab segera dalam 1-2 kalimat pertama. Model akan memotong kalimat ringkas sebagai ringkasan, sementara pembaca manusia tetap mendapat konteks tambahan.
2. Satu Topik, Satu Halaman
Jangan campur “cara kerja”, “harga”, dan “kelebihan” dalam satu artikel panjang. Pisahkan sehingga setiap halaman fokus pada satu search intent. Pendekatan ini sejalan dengan strategi topic cluster modern.
3. Sisipkan Rangkuman Konten Terstruktur
Tambahkan subjudul “rangkuman/intisari” di awal atau akhir dengan bullet-point. Struktur ini sering diambil utuh oleh AI Overview karena sudah berbentuk ringkasan padat.
4. Tingkatkan Page Experience
Kecepatan, stabilitas layout, dan mobile-friendliness tetap menjadi faktor ranking utama. Ringkasan AI mungkin mengambil konten, tetapi pengguna yang mengklik tetap menghargai halaman cepat dan bebas iklan mengganggu.
Riset: Pengguna Google Tidak Banyak Klik Link Jika Ada AI Summary
Gambaran Google AI Overview
Gambar: Google
- 8% CTR rata-rata pada SERP dengan ringkasan AI Overview, vs 15 % tanpa ringkasan AI Overview.
- Hanya 1 % klik langsung ke tautan yang disematkan di ringkasan.
- 26% sesi berakhir di Google, pengguna menutup tab atau aplikasi setelah membaca overview.
Search Engine Land menambahkan konteks: Sekitar 18% dari 68 879 pencarian di Maret 2025 menampilkan AI Overview, dan 88% ringkasan mencantumkan ≥ 3 sumber. AI Overview juga “bermain aman” dengan menyertakan link reputasi tinggi, Wikipedia, YouTube, Reddit, dan situs pemerintah berada di tiga besar.
Menariknya, di sisi Google, Sundar Pichai mengklaim AI Overview “mendorong 10 % lebih banyak kueri secara global.” Artinya Google kian kaya data, sementara pemilik konten hanya kebagian masalah jika tidak terpilih.
Tampilkan Nilai, Bukan Sekadar Kata Kunci
Gambaran Google AI Overview
Gambar: Google
Memasuki era pencarian generatif, strategi SEO klasik, yaitu riset kata kunci, backlink masif, dan menulis artikel berisi 2.000 kata campur aduk tidak lagi cukup. Yang dibutuhkan adalah mindset editor, seperti:
- Menjawab pertanyaan spesifik dengan presisi.
- Menyajikan data orisinal, sudut pandang unik, atau pengalaman lapangan yang belum ada di tempat lain.
- Menandai struktur semantik agar mesin mudah memahami konteks dan kepercayaan.
- Memantau performa lewat segmen “Search appearance > AI Overview” di Search Console (diprediksi akan hadir) serta analytics on-scroll untuk mengukur engagement manusia.
- Mengambil sudut human-first, cerita, ilustrasi, dan analisis mendalam yang tidak bisa digantikan ringkasan 67 kata.
Ingat, lebih baik satu halaman atau satu artikel yang jadi sumber utama Google AI Overview, daripada ratusan halaman yang tak pernah lagi diklik pengguna. Dalam jangka panjang, fondasi konten yang transparan, dapat diverifikasi, dan berorientasi solusi dalam website Anda adalah kunci survival di era search generatif dan branding modern.